REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia memprediksi akan ada 70.306 pergerakan pesawat selama H-7 sampai H+7 musim angkutan Lebaran 2016. Jumlah ini meningkat lima persen dibanding tahun lalu yang sebanyak 66.958 pergerakan.
Direktur Utama AirNav Indonesia Bambang Tjahjono mengatakan, jumlah tersebut tersebar di 35 bandar udara yang dipantau selama arus mudik dan balik tahun ini. Pada masa angkutan lebaran ini, jumlah penumpang angkutan udara diprediksi sebanyak 4.648.047 penumpang yang terdiri dari 4.066.440 penumpang angkutan domestik dan 581.608 penumpang internasional.
"AirNav sudah menyiapkan diri, baik dari segi peralatan, prosedur, hingga SDM untuk mendukung suksesnya pelaksanaan angkutan lebaran 2016," ujarnya dalam acara Buka Puasa bersama di Jakarta, Selasa (21/5).
Ia mengatakan, sebanyak 35 bandar udara akan menjadi lokasi pemantauan angkutan udara dalam negeri, terdiri atas Medan, Padang, Pekanbaru, Bengkulu, Gorontalo, Pangkal Pinang, Palembang, Jakarta-JATSC, Jakarta-Halim, Jayapura, Solo, Surabaya, Denpasar, Lam- pung, Ambon, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Palangkaraya, Makassar, Yogyakarta, Banda Aceh, Tanjung Pinang, Semarang, Temate, Tarakan, kendar, Batam, Jambi, Palu, Bak, Lombok, Kupang, Manado, dan Bandung.
Selain itu, terdapat pula tujuh bandar udara menjadi lokasi pemantauan angkutan udara luar negeri yang terdiri dari Medan, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Bandung, dan Yogyakarta.
Pusat komando pelaksanaan posko angkutan Lebaran 2016 akan berada di Kantor Pusat AirNav Indonesia dan posko bersama di Kementerian Perhubungan yang akan berlangsung selama 24 jam. Bambang menyampaikan ada 10 rute utama yang akan mengalami lonjakan pada lebaran 2016. Disebutkan, 10 rute terpadat untuk angkutan dalam negeri diantaranya, Jakarta-Surabaya dengan kapasitas 21.891 penumpang per harinya, disusul Jakarta-Denpasar dengan 16.911 penumpang per hari.
Sedangkan, untuk rute internasional terpadat ada pada Jakarta-Singapura dengan kapasitas 7.575 penumpang per hari. Untuk memastikan kelancaran penerbangan, AirNav Indonesia juga mengimplementasi kan Arrival Manajemen (AMAN) Procedural. Dengan AMAN, lanjutnya, waktu penerbangan pesawat akan diatur sedemikian rupa dari keberangkatan hingga tiba. "Sehingga diharapkan tidak ada pesawat yang holding kecuali karena alasan cuaca atau emergency," ujarnya.
Setiap pesawat yang akan masuk ke Soekarno-Hatta, ia katakan, sudah diarahkan dan berurutan di dua titik, yaitu point NOKTA untuk pesawat dari barat dan udara serta point Gapri untuk pesawat dari Timur dan Selatan. Jika terjadi kepadatan untuk masuk Bandara Soekarno-Hatta, maka akan diterapkan Pre Departure Clearance.
Selain itu, sebagai bagian dari aplikasi Air Traffic Flow Management (ATFM), AirNAv akan menerapkan pengaturan slot time berbasis web.
"Kita akan memverifikasi semua penerbangan yang telah mempunyai izin penerbangan dan memberikan guidance kepada maskapai untuk mendapatkan slot time di bandara keberangkatan dan kedatangan," paparnya. Dengan ini diharapkan traffic flow menjadi lebih teratur dan terkendali. Untuk bandara Soekarno-Hatta, jika permintaan melebihi kapasitas, maka jumlah movement per jam akan dinaikkan dari 72 pergerakan menjadi 76 pergerakan.
AirNav juga berharap maskapai untuk mematuhi seluruh waktu penerbangan yang telah diajukan. Sebab, jika satu pesawat delay berkepanjangan akan memengaruhi penerbangan selanjutnya. "Untuk itu, kami akan tegas menerapkan PM 280 tahun 2015 bahwa setiap penerbangan di bawah dua jam yang delay lebih dari 15 menit akan mengulang antrean dari bawah," katanya.