Puncak Arus Mudik Diperkirakan 1-3 Juli

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari

Selasa 21 Jun 2016 14:15 WIB

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan akibat peningkatan volume kendaraan di jalur selatan Jabar lintas Nagreg, Jawa Barat. Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan akibat peningkatan volume kendaraan di jalur selatan Jabar lintas Nagreg, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan memulai operasi pengamanan dan pengaturan mudik pada 30 Juni 2016. Hari Raya Idul Fitri diperkirakan jatuh pada 6 hingga 7 Juli 2016.

"Lonjakan arus mudik atau puncak mudik diperkirakan pada 1 hingga 3 Juli atau H-5, H-4, dan H-3," kata Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri Komisaris Besar Pol Benyamin di Kantor Korlantas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/6).

Yang menjadi perbedaan mudik tahun ini dengan tahun lalu adalah libur kali ini cukup panjang hingga lima hari. Harapannya pada H-4 dan H-5 operasi, lonjakan arus mudik sudah menurun sehingga pada 6 dan 7 Juli semua masyarakat sudah sampai di tempat tujuan.

Arus balik diperkirakan terjadi di 8 dan 9 Juli. Kebanyakan masyarakat menargetkan pada Ahad (10/7) sudah sampai di rumah masing-masing mengingat keesokan harinya, Senin (11/7), mereka sudah beraktivitas. Benyamin mengatakan arus balik tidak akan terlalu macet dibanding arus mudik karena masyarakat bisa menunda kepulangan.

Sebelumnya Polri mengerahkan total 159.315 personel untuk pengamanan lalu lintas mudik. Namun akan ada tambahan 1.300 hingga 1.500 personel Brimob. Polri pun juga akan dibantu oleh pihak lain seperti TNI, Dinas Perhubungan (Dishub) setempat, Satpol PP, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, dan Pramuka. Total akan ada sekitar 66 ribu tenaga tambahan yang membantu Polri mengamankan lalu lintas mudik tahun ini.

Terpopuler