REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Kesehatan Kota Makassar terus melakukan pengawasan terhadap sejumlah panganan berbuka puasa termasuk bisnis katering atau jasa boga selama Ramadhan. "Kami terus mengawasi setiap jasa kartering yang menyediakan makanan siap saji. Meski belum ada kasus keracunan tapi Dinkes tetap mengantisipasi atas semua kemungkinannya," sebut Kepala Dinkes Makassar Naisyiah T Azikin di Makassar, Ahad (19/6).
Menurut dia maraknya menu buka puasa yang saat ini menjamur termasuk jasa katering di Makassar, Sulawesi Selatan, tentu menjadi perhatian Dinkes untuk melakukan pengawasan. Meski kasus belum ada, tetapi langkah-lankah antisipatif terus dilakukan.
"Tim yang bertugas di lapangan akan memeriksa sampel makanan untuk diuji apakah sudah layak atau tidak. Bahkan tim juga mengunjungi katering-katering untuk memastikan alamatnya, kalau salah-salah tentu kita tindak," katanya.
Kendati saat ini ada banyak katering yang belum mendapatkan izin, Naisyiah mengatakan inilah yang diawasi secara ketat apakah makanan yang disajikan saat berbuka itu sudah sehat, aman dan higienis dikonsumsi. "Sanksinya jelas bila ditemukan melanggar, penutupan katering sampai manajemen katering sudah sesuai. Bila masih melanggar akan mendapat proses hukum karena merugikan orang serta berdampak pada kesehatan orang yang mengkomsumsinya," tegas Naisyiah.
Selain itu pihaknya menghimbau agar masyarakat meski teliti dan tetap waspada akan makanan dan jajanan berbuka yang tidak higienis karena akan berdampak pada kesehatan. Kalaupun ada makanan yang dianggap sangat murah, katanya menambahkan itu perlu diwaspadai.