REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III memasang sembilan tenda untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Untuk menyiapkan tenda-tenda itu kami dibantu Dinas Sosial. Di dalam dekat embarkasi ada lima tenda dan di luar yakni di sekitar pintu masuk terminal penumpang ada empat tenda. Jadi kalau pas penumpang lagi banyak, mereka yang menunggu giliran tidak kepanasan," kata General Manager PT Pelindo III Cabang Sampit Agus Dwi Wahyono di Sampit, Sabtu (18/6).
Lima tenda berukuran besar milik Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi sudah dipasang di area dalam menuju kapal. Mobil toilet didatangkan untuk memudahkan penumpang karena toilet hanya tersedia di ruang tunggu penumpang.
Biasanya ketika jumlah penumpang mencapai ribuan orang dalam waktu bersamaan, pihak pelabuhan memberlakukan sistem buka tutup dan pembagian kelompok penumpang. Ada yang di ruang tunggu dan area terbuka di bagian dalam dekat pelabuhan.
Jumlah penumpang tiap keberangkatan terus meningkat. Seperti Jumat (17/6), dua kapal menuju Surabaya mengangkut lebih dari 1.400 penumpang. Jumlah penumpang dipastikan akan terus bertambah, apalagi setelah pemerintah memberikan dispensasi penambahan daya angkut kapal antara 50 hingga 70 persen.
"Untuk pengamanan, kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian, dan instansi terkait lainnya. Mudah-mudahan saja penumpang sama-sama menjaga supaya situasi tetap aman dan tertib," tutur Agus.
Terhitung mulai H-15 lebaran, ada 21 keberangkatan kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia dan PT Dharma Lautan Utama yang bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang dan Surabaya. Jumlah penumpang yang akan mudik diperkirakan sekitar 25 ribu orang.
Pelindo meminta pihak perusahaan pelayaran memprioritaskan orang lanjut usia, anak-anak dan penyandang cacat. "Seluruh pelayanan harus mengedepankan keamanan dan kenyamanan penumpang," katanya.