Sopir Bus Enggan Masuk Terminal Takut Sidak Kendaraan dan Tes Urine

Rep: Christiyaningsih/ Red: Nur Aini

Jumat 17 Jun 2016 16:11 WIB

Armada Bus Lebaran, ilustrasi Foto: Prayogi/rep Armada Bus Lebaran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Suasana di Terminal Arjosari Kota Malang pada Jumat (17/6) siang terlihat lebih sepi daripada biasanya. Ratusan bus-bus yang biasa beroperasi jumlahnya menyusut hanya menjadi belasan. Para sopir bus ternyata memilih tak masuk terminal agar terhindar dari sidak kelayakan kendaraan dan tes urine.

Sidak kelayakan dan kendaraan ini digelar dalam rangka meningkatkan keamanan transportasi menjelang Lebaran 2016. Sidak menyasar bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP). Ketua Tim Pelaksana Run Check Terminal Arjosari Astri Widiani mengatakan sidak dilakukan sejak Rabu (15/6) dan berakhir hari ini.

Sayangnya hingga hari terakhir sidak baru 49 bus dari total 157 bus yang berhasil diperiksa. "Kebanyakan sopir sudah tahu informasi ada sidak sehingga mereka tidak mau masuk terminal," kata Astri di sela sidak, Jumat (17/6).

Dari hasil pemeriksaan hingga Jumat (17/6) sore, 23 dari 49 kendaraan yang diperiksa tidak layak jalan. "Kendaraan yang tidak layak jalan langsung disuruh pulang tidak boleh beroperasi," ujarnya.

Untuk memaksimalkan pemeriksaan, para petugas turun ke jalan dan pool bus agar semakin banyak bus yang terjaring pemeriksaan. Astri menyatakan pemeriksaan akan terus berlangsung sampai malam hari.

Thamrin Abadi, dokter dari Unit Pelayanan Kesehatan Kemenhub menyatakan sejauh ini pemeriksaan urine sopir bus menunjukkan hasil negatif. "Pengecekan urine untuk mengetahui ada tidaknya sopir yang mengonsumsi narkoba," ujarnya.

Terpopuler