REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Menjelang arus mudik Lebaran, sebanyak 70 persen tiket kapal laut PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Surabaya habis terjual.
Kepala Kantor Cabang PT Pelni Surabaya, Presda Simangasing mengatakan PT Pelni telah menyiapan 16 kapal laut yang berada di wilayahnya untuk arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini. Kapal-kapal tersebut dioperasikan mulai H-15 sampai H+15.
“Untuk arus mudik dan arus balik sampai saat ini secara keseluruhan tiketnya telah terjual 70 persen,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (17/6).
Ia menyebutkan, rute Surabaya-Balikpapan merupakan rute paling ramai. Untuk arus balik melalui rute ini, tiket kapal masih tersedia cukup banyak, atau terjual sekitar 20 persen. Sedangkan sebaliknya untuk arus mudik rute Balikpapan-Surabaya, tiket kapal hampir ludes terjual.
Rute lainnya, KM Kelimutu yang melayani rute Surabaya ke Sampit dan Kumai, tiket mudik terjual 85 persen. “Untuk arus balik dari Surabaya secara keseluruhan terjual 60 persen,” imbuhnya.
Presda memperkirakan, arus mudik mulai meningkat pada H-15 sampai pelaksanaan Indul Fitri. Sedangkan puncak arus balik terjadi pada H+5 Lebaran.
Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar membeli tiket jauh-jauh hari agar tidak kehabisan. Agen dan Travel sudah bisa melayani penjualan tiket sejak tiga bulan sebelum keberangkatan. Rata-rata penumpang membeli tiket satu bulan sebelum keberangkatan.
“Tiketnya bisa dibeli di loket atau travel dan bisa secara online. Kami punya 24 cabang travel di Surabaya,” imbuhnya.
Pada musim Lebaran tahun ini, ia memperkirakan kenaikan jumlah penumpang tidak terlalu signifikan. Secara keseluruhan, peningkatan penumpang selama satu tahun diperkirakan hanya tiga-lima persen. Hal itu disebabkan adanya pembatasan jumlah penumpang dan tidak ada armada baru kapal Pelni.
Meski demikian, Pelni tetap menerapkan dispensasi pertambahan penumpang. Dispensasi tertinggi sampai 88,5 persen dari jumlah kuota yang ditentukan. Ia mencontohkan, KM Kelimutu yang melayani rute Surabaya-Kumai menampung sekitar 690 penumpang, dengan dispensasi 75 persen bisa menampung maksimal 1.207 penumpang.
“Sedangkan KM Dobonsolo misalnya menampung 1.042 penumpang, dengan dispensasi 88 persen dapat menampung maksimal 1.959 penumpang,” ujarnya.
Menurutnya, PT Pelni terus meningkatkan pelayanan, keamanan dan fasilitas bagi penumpang. Dia mengklaim, menu makanan yang disediakan tiga kali sehari sudah lebih bervariasi dan higienis. Sedangkan pada bulan Ramadhan, Pelni menyediakan menu sahur dan buka puasa termasuk takjil.