Sajadah Batik Khas Indramayu

Rep: Lilis Handayani/ Red: Andi Nur Aminah

Kamis 16 Jun 2016 19:34 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, Sajadah, menjadi salah satu perlengkapan shalat yang bisa membuat tempat sujud terjaga kebersihannya. Selama ini, sajadah yang banyak digunakan terbuat dari kain dan bermotifkan corak yang bernuansa Islam.

Di tangan pengrajin batik Indramayu, sajadah yang mereka produksi memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dengan sajadah pada umumnya. Tak hanya menampilkan motif yang bernuansa Islam, seperti bangunan masjid, ka'bah dan motif Timur Tengah, sajadah tersebut juga dilengkapi dengan hiasan motif batik khas Indramayu.

Motif batik pada sajadah itu di antaranya berupa motif sulur daun khas Indramayu. Motif batik tersebut kebanyakan menghiasi bagian pinggir, atas dan bawah, memagari motif bernuansa Islam yang ada di bagian tengah sajadah.

Seperti sajadah pada umumnya, sajadah batik pun memiliki beraneka warna. Warna itu membuat sajadah batik menjadi semakin menarik. "Sajadah batik ini menjadi salah satu oleh-oleh khas Indramayu yang banyak diminati konsumen," ujar seorang pengrajin sajadah batik di sentra batik Indramayu Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Ibu Sudiono.

Di bulan Ramadhan, permintaan sajadah batik oleh konsumen pun meningkat pesat. Sajadah batik itu biasanya digunakan sebagai buah tangan untuk kerabat di luar kota.

Untuk menghadapi meningkatnya pesanan konsumen di bulan Ramadhan, para pengrajin sajadah batik di Kelurahan Paoman sudah menyiapkannya sejak jauh hari. Mereka memproduksi sajadah batik dalam jumlah yang cukup banyak.

Ada dua macam sajadah batik yang mereka tawarkan kepada konsumen. Yakni sajadah batik cap dan sajadah batik tulis. Untuk sajadah batik cap, harganya hanya berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per potong. Sedangkan sajadah batik tulis, harganya lebih mahal sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per potong. Seperti halnya kain batik tulis, sajadah batik tulis juga lebih mahal karena pengerjaan motif batiknya secara manual.

Salah seorang konsumen asal Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Ani Susiani, mengaku sengaja membeli sajadah batik sebagai buah tangan untuk kerabatnya di luar kota. Sajadah batik itu akan diberikannya saat bersilaturahmi pada lebaran Idul Fitri mendatang. Sajadah batik khas Indramayu ini kan berbeda dengan sajadah pada umumnya. Jadi unik dan bagus untuk oleh-oleh," kata Ani.

Selain sajadah batik, para pengrajin batik khas Indramayu juga kebanjiran pesanan mukena, pakaian gamis dan baju koko batik. Produk tersebut dipasarkan hingga ke luar daerah.