Mulus, Jalur Selatan Jabar Siap Dilintasi Pemudik

Red: Ani Nursalikah

Kamis 16 Jun 2016 18:41 WIB

 Petugas melakukan rekayasa Arus lalulintas di jalur selatan Jabar lintas Nagreg, Jawa Barat, Rabu (15/7).  (Republika/Rakhmawaty La'lang) Petugas melakukan rekayasa Arus lalulintas di jalur selatan Jabar lintas Nagreg, Jawa Barat, Rabu (15/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jalur selatan Jawa Barat dari wilayah Bandung-Malangbong Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar cukup mulus dan siap dilintasi pemudik Lebaran 2016.

"Jalur cukup mulus, nyaris tidak ada lubang yang membahayakan pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor," kata Yudia (45 tahun) pemotor asal Cilacap, Jawa Tengah yang ditemui di jalan raya kawasan Bojong Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis, Kamis (16/6).

Pengendara sepeda motor matik yang dalam perjalanan dari Bandung ke kampung halamannya di Cilacap itu mengaku cukup nyaman berkendara. Meski demikian, di beberapa titik di kawasan Kabupaten Garut terdapat beberapa jalan yang bergelombang dan retak yang cukup terasa oleh para pengendara sepeda motor. "Ada beberapa jalan yang tidak rata, bekas perbaikan yang ditimbun. Bagi pengguna mobil tidak masalah, tapi bagi pengendara motor sedikit mengganggu," katanya.

Ia menyebutkan lokasi itu antara lain seusai Sasak Beusi Kecamatan Limbangan, kemudian sebelum jalur Malangbong. "Tapi hanya sedikit. Secara umum saya nyaris tidak menemukan lubang di jalan," kata Yudia.

Jalur selatan merupakan jalur utama arus mudik Lebaran. Jalur itu akan dilintasi pemudik kendaraan roda empat dan sepeda motor. Berdasarkan pantauan di jalur selatan dari Bandung-Tasikmalaya hingga perbatasan Jabar dan Jateng, kondisi jalan cukup prima.

Hingga hari kesebelas Ramadhan, di jalur itu sudah tidak ada lagi pengerjaan jalan atau perbaikan jalan. Kendati demikian, antrean di tanjakan Malangbong dan Lewo Ciawi masih terjadi. Antrean terjadi akibat kendaraan truk besar yang sarat muatan. "Sendatan saat ini hanya dari perjalanan truk besar yang jalan pelan, khususnya di tanjakan. Tapi pada Lebaran nanti kan biasanya tidak ada truk yang beroperasi, mudah-mudahan lancar," kata Ferry Firmansyah, pemotor asal Pangandaran.

Baik Ferry maupun Yudia, keduanya pulang kampung untuk menengok orang tua. Kemudian kembali lagi ke kota rantaunya. "Menengok keluarga, sekalian juga menjajal jalur agar saat mudik nanti saya sudah tahu kondisinya sehingga bisa berhati-hati," kata Ferry.

Hampir sepanjang jalur mudik itu dilengkapi dengan marka jalan di tengah jalan dengan kondisi yang masih bagus sehingga memandu para pengguna jalan di jalur masing-masing. Pada malam hari, cat pembatas jalan itu cukup membantu pengendara karena memantulkan warna putih bagi pengendara.

Di sepanjang jalur selatan itu masih sama seperti tahun sebelumnya. Tidak ada perubahan atau pelebaran jalan, kecuali di beberapa tikungan seperti di kawasan Malangbong dilakukan pelebaran ke sebelah kiri dengan menggunakan beton sehingga tikungan lebih luas.

Penerangan jalan di beberapa lokasi cukup benderang seperti di turunan Malangbong lampu terpasang di beberapa tikungan sehingga membantu para pengendara. Selain itu warga yang memandu kendaraan besar di tanjakan Lewo juga semakin disiplin dan taktis dalam memberikan panduannya. "Kehadiran mereka sangat perlu, terutama untuk memandu kendaraan besar. Tak hanya truk tapi bus juga agar tidak memakan jalan bagi kendaraan di depannya," kata Ferry.

Lokasi peristirahatan di jalur selatan tidak ada masalah karena di sepanjang jalur itu banyak rumah makan dan masjid yang menyediakan lahan parkir yang luas dan bisa menjadi lokasi istirahat bagi pemudik. Namun demikian, beberapa titik kemacetan seperti Terminal Limbangan, Pasar Lewo Garut, Terminal Malangbong masih tetap menjadi titik rawan kepadatan arus lalu lintas pada saat Lebaran nanti, khususnya pada jam-jam pasar.

Selain jalur selatan, pemudik juga bisa menggunakan jalur alternatif Bandung-Nagreg-Garut-Tasikmalaya-Ciamis. Meski jalur itu lebih jauh, namun kondisinya cukup bagus dan siap dilintasi pemudik.