Tetap Multitasking Selama Berpuasa

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko

Kamis 16 Jun 2016 13:29 WIB

Rokhmin Dahuri Foto: Yasin Habibi/Republika Rokhmin Dahuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri tetap memiliki segudang aktivitas walaupun dirinya tidak lagi menjadi pejabat negara. Setelah sempat jatuh bangun terkait kasus yang menimpanya ketika menjadi pejabat, Rokhmin kini lebih fokus pada kegiatan bisnis dan sosial. Mulai dari aktif di gerakan tani dan nelayan hingga sebagai Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Di bidang bisnis, Rokhmin kini menjadi salah satu Komisaris Lejel Home Shopping dan Sky LBS TV, perusahaan Korea yang fokus pada penjualan berbagai produk barang, jasa televisi berbayar hingga perikanan, pertambangan, energi dan infrastruktur.

Saat bulan Ramadhan ini merupakan waktu-waktu yang penuh kesibukan bagi Rokhmin. Selain padatnya agenda bisnis, juga agenda organisasi sosial dimana ia terlibat di dalamnya. Namun itu tidak lantas membuatnya mengurangi aktivitas, justru sebaliknya semua tetap ia jalani secara totalitas.

“Saya itu terbiasa multitasking, (bekerja di berbagai bidang dalam waktu bersamaan) termasuk juga saat Ramadhan,” ujar dia kepada Republika.co.id.

Ketua Umum Masyarakat Aquaculture Indonesia ini mengungkapkan kebiasaan untuk tetap beraktifitas total setiap Ramadhan dimulai sejak ia menempuh studi doktor di Kanada pada 1986 hingga 1991. Saat itu ia berkuliah di Dalhousie University di Halifax, provinsi Nova Scotia, mengambil jurusan kelautan.

Kebetulan selama ia menempuh studi doktor di Kanada, Ramadhan selalu jatuh di musim panas. Dan yang lebih terasa adalah waktu berpuasa lebih panjang, hampir 20 jam. “Alhamdulillah saya tidak pernah batal dan sangat menikmati. Bahkan terkadang kita praktek langsung di laut, mengambil sampel air dan tugas lapangan lain,” kata mantan aktivis HMI ini.

Rokhmin bahkan membuat teman Yahudi yang bersebelahan kamar terkesan. karena ia tetap berpuasa di tengah aktivitas perkuliahan dan praktek yang padat. Mereka pun menunjukkan sikap hormatnya kepada pelajar muslim yang berpuasa saat itu. Ketika Rokhmin memutuskan untuk memboyong istrinya ke Kanada, keinginan untuk selalu total dalam setiap aktivitas itu semakin menguat.

Semangat inilah yang kemudian ia bawa ke Indonesia ketika mendapatkan kepercayaan menjadi birokrat, politisi dan pebisnis. Di perusahaan Korea yang ia pimpin kini, Rokhmin tidak lantas melakukan tawar menawar kinerja ketika bulan Ramadhan tiba.

Walaupun sebagian besar karyawannya muslim, ia tidak ingin menunjukkan bila Ramadhan membuat muslim semakin lemah. “Jadi dakwah saya kepada mereka hanya kinerja saja, sekaligus memotivasi bagi karyawan muslim,” ujar Politisi PDI Perjuangan ini.

Berkat kegigihan dan semangatnya tersebut, kini ia dipercayai beberapa proyek sertifikasi halal dari Korea yang akan bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Rokhmin juga berupaya agar waktunya bersama keluarga tetap ada.

Walaupun ia mengakui waktu untuk keluarganya lebih sering tersita, namun ia bersyukur sang istri dapat memahami ini. Istrinya sudah memahami gaya serabutan Rokhmin sejak mahasiswa dulu. Karena memang ia dikenal multitasking, bisa mengerjakan pekerjaan lain dalam waktu bersamaan. Sehingga keluarga yakin kesibukan Rokhmin untuk sesuatu yang bermanfaat bukan hal sia-sia.