REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sotong pangkong merupakan panganan khas Ramadhan yang ada di Pontianak. Makanan ini biasanya ditemui di sepanjang Jalan Merdeka.

Penamaan makanan ini berasal dari bahasa Melayu yang terdiri dari dua kata. 'Sotong' merupakan sejenis ikan yang mirip dengan cumi-cumi, sedangkan 'Pangkong' merujuk pada kegiatan memukul menggunakan palu. Makanan ini merupakan sajian sotong kering yang dibakar kemudian dipukul-pukul menggunakan palu.

"Dipalu begini suapaya jadi agak empuk, kalau enggak nanti keras banget," kata Dede Ramdhani pedagang sotong pangkong yang mangkal dekat Apotek Mandiri.

Sotong yang awalnya berbentuk sempurna, setelah dipukul akan menjadi serat-serat besar yang memudahkan gigi untuk menguyah. Walaupun, tetap sedikit alot, ternyata efek memukul sangat membantu proses mengigit menjadi lebih cepat ditelan.

Untuk menambahkan rasa memikat dari sotong pangkong ini, biasanya pedagang sudah menyiapkan dua sambal yang bisa diambiln secara cuma-cuma oleh pembeli. Ada sambal kacang dan sambal pedas yang bisa menjadi cocolan pelengkap.

Saat sotong pangong dicelupkan dalam sambel kacang akan terasa rasa gurih, asin, manis, asam yang sangat kental, sehingga memakannya akan membuat segar. Sedangkan sambal pedas lebih menonjolkan rasa membakar lidah yang justru membuat para pecinta pedas akan ketagihan mencocol lagi dan lagi.

Selain dicocol, pembeli juga bisa memesan langsung untuk memberikan sentuhan sambal itu ketika dibakar. Ini akan membuat sambal meresap lebih dalam ke sotong dan menghasilkan rasa yang justru lebih memikat lidah sebab tidak hanya menempel pada permukaan luar saja.

Sedangkan bahan dasar dari sambel kacang terdiri dari bahan kacang tanah yang dihaluskan kemudian diberi air, sedikit cabai, dan garam. Untuk sambel pedas terdiri dari cabai, ebi, garam dan air. Untuk bumbu lainnya dari kedua sambal, Dede mengaku itu rahasia.