REPUBLIKA.CO.ID, PALIMANAN -- Jalan longsor di Kilometer 103 ruas tol Cikarang-Palimanan (Cipali) yang terjadi beberapa waktu lalu, saat ini sedang diperbaiki dengan dilakukan penurapan. Berdasarkan pemantauan Republika, panjang jalan yang lonsor sekitar 10 meter dengan kedalaman satu meter.
Menurut Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku operator ruas tol Cipali, Hudaya Arriyanto, lonsornya jalan tersebut terjadi akibat limpasan aliran air hujan yang mengikis bagian pinggir jalan tol.
''Amblasnya bibir jalan di luar perkiraan. Perbaikan dilakukan dengan memasang tembok penahan tanah. Struktur jalan juga diperkuat agar tidak ambrol dengan melapisi ulang ruas jalan tol yang longsor,'' jelas Hudaya di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Rabu (15/6).
Selain jalan longsor di beberapa ruas jalan juga sedang diperbaiki dengan dilakukan pengaspalan yakni di Kilometer 131, 138, 140, 143, 144, 145, 151, dan 187. Namun, di sepanjang Kilometer 109 jalan masih terasa bergelombang. ''Sebelum H-7 mudik lebaran semua perbaikan sudah harus selesai. secara keseluruhan semua infrastruktur jalan sudah diperiksa ulang dan dipastikan aman untuk dilalui,'' tegas Hudaya.
Kepala Dinas Bina Marga Jabar, Guntoro mengatakan tidak hanya kondisi jalan tol saja yang di cek tapi semua infrastruktur jalan yang di lalui arus mudik di Jabar juga dilakukan pengecekan. ''Kami evaluasi dan kami cek kondisi serta infrastruktur jalan yang paling banyak dilalui kendaraan saat arus mudik seperti di ruas jalan Pantura,'' tuturnya.
Lanjut dia, perbaikan di jalur Pantura, saat ini juga tengah dikerjakan penambalan ruas jalan yang berlubang. Penambalan jalan berlubang pun dilakukan di ruas jalan di Kadipaten, Jatitujuh, serta Jatibarang, yang mayoritas merupakan jalan menuju pintu Jalan Tol Cipali.
Guntoro mengutarakan, pihaknya juga mendatangkan sejumlah alat berat untuk mengantisipasi dampak bencana alam saat masa mudik lebaran. Beberapa lokasi rawan longsor tercatat di bagian selatan dan tengah, yakni di Pangalengan, Ciwidey, Purwkarta, dan Sumedang. Sedangkan di sejumlah ruas jalan di Pantura berpotensi banjir.
''Semua pengerjaan perbaikan dan pemeliharaan jalan akan disetop serempak pada H-7 hingga H+7 Lebaran supaya tidak mengganggu arus mudik. Tapi, kami tetap antisipasi dengan pemeliharaan dan kewaspadaan, seperti antisipasi pohon tumbang dan longsor,'' pungkas Guntoro.