Alwi Shihab Berbicara Tentang Intoleransi Umat Islam

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bilal Ramadhan

Rabu 15 Jun 2016 04:15 WIB

Alwi Shihab. Foto: dok. Republika/Adhi Wicaksono Alwi Shihab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Alwi Shihab persoalan intoleransi saat ini dinilai sangat menonjol. Sayangnya, kondisi seperti itu terjadi di agama Islam sendiri.

Alwi mencontohkan perang antar sesama Muslim di Timur Tengah. Akibatnya, umat Muslim sendiri sulit untuk menjelaskan tentang ajaran Islam yang toleran dan tidak saling bunuh.

"Sehingga setiap ingin menjelaskan sering dikonfrontir dengan mereka yang bertikai di Timur Tengah, itu bukan Muslim?," ujar Alwi, saat memberikan ceramah di acara buka bersama Amal Khair Yasmin, di Grand Kemang, Jakarta, Selasa (14/6).

Menurut Alwi, saling bunuh antar sesama Muslim yang terjadi saat ini karena telah meninggalkan Alquran dan hadis. Mereka lebih mengacu kepada pendapat ulama. Orang lebih banyak mengutip perkataan ulama dibandingkan Alquran dan hadist. Hal tersebut, kata Alwi, merupakan kekeliruan yang dilakukan umat Muslim.

"Kalau kita ingin menjadi Muslim yang baik, kembali ke Alquran," ucapnya.

Mantan Menteri Luar Negeri era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu menambahkan, orang barat banyak yang ingin mengetahui ajaran Islam tentang kedamaian dan toleransi. Namun, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya yaitu peperangan.

Terpopuler