REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Meski jajaran Pemerintah Kabupaten Malang rutin menggelar operasi minuman, makanan, obat-obatan, dan alat kesehatan (OMKA) setiap Ramadhan, masih saja ada supermarket bandel yang menjual bahan pangan kedaluwarsa. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Malang Helijanti Koerniati berjanji akan menindak tegas supermarket nakal.
Dalam OMKA yang digelar pada, Selasa (14/6), ditemukan daging ayam kadaluarsa serta obat-obatan yang kemasannya sudah penyok di supermarket S. Kasus serupa selalu berulang di supermarket yang sama setiap tahun.
"Tahun lalu sayuran yang dijual mengandung pestisida cukup tinggi, sekarang daging yang dijual sudah kadaluarsa," ujarnya. Supermarket S yang dimaksud Helijanti berada di Kecamatan Singosari.
Helijanti mengatakan, akan ada staf dari Dinas Kesehatan yang melakukan peninjauan lagi. "Jika saran kami tidak diindahkan, akan ditindak tegas," katanya.
Store Manager Supermarket S Faisal Sahroni menjelaskan, daging ayam berubah warna menjadi biru karena beberapa faktor. Salah satunya ketika dikemas dalam kondisi segar, darah sisa pemotongan masih menempel pada daging.
"Darah itu membuat daging jadi membiru," jelasnya. Sedangkan produk yang kemasannya cacat atau penyok, Faisal mengatakan konsumen biasanya membuka untuk mengetahui isi produk.
Di supermarket G yang terletak tak jauh dari Supermarket S, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh (BKP3) Made Ayu Anggraeni menemui kondisi yang sama. Supermarket tersebut masih memajang makanan dan minuman yang kalengnya penyok.
Ayam kedaluwarsa juga masih belum ditarik dari rak penjualan dan malah diberi label diskon. "Biasanya tiap pagi ayam kadaluarsa kami tarik. Tapi hari ini belum sempat karena sidak datang pagi-pagi sekali," demikian alasan yang diungkapkan Kartiko Wahyudi selaku //store manager//.