REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama bulan Ramadhan, umat Muslim tentu mengalami gangguan tidur. Seperti, tidur yang menjadi tidak normal karena adanya makan sahur pada dini hari menjelang Subuh.
Namun, bagi sebagian orang yang terbiasa menunaikan shalat malam, bukan menjadi masalah. Untuk itu, umat Muslim diimbau untuk menerapkan manajemen tidur Rasulullah SAW.
Dr Briliantono M Soewarno mengatakan tidur merupakan aktivitas yang setiap hari dilakukan. Tetapi, menurut dia, jika tidur dilakukan secara benar seperti yang dilakukan Rasulullah SAW maka akan mendatangkan manfaat.
"Rasulullah SAW sendiri biasa tidur sekitar pukul 22,00 atau pukul sepuluh malam dan bangun pada pukul 04.00," kata Briliantono dalam bukunya Panduan Sehat Selama Ramadhan, Selasa (14/6).
Briliantono mengatakan dengan cara tidur tersebut ternyata Rasulullah selalu sehat. Pasalnya, Rasulullah menjadikan tidur sebagai sarana istirahat. "Seperti yang Allah SWT tegaskan dalam Alquran bahwa Allah SWT menjadikan tidur agar manusia bisa beristirahat," ujar Briliantono.
Briliantono menambahkan, ada enam hal yang dilakukan Rasulullah SAW sebelum tidur. Mulai dari berwudhu, berdoa, membersihkan tempat tidur, berbaring miring ke sebelah kanan, menutup wadah makanan dan air serta mematikan api.
"Insya Allah, bila keenam hal tersebut dilakukan, akan memberikan manfaat yang luar biasa," ungkap dr Tony, begitu ia akrab disapa, menambahkan.