DPR Anggap Masalah Motif Salib di Tayangan Sahur Selesai

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ilham

Selasa 14 Jun 2016 19:39 WIB

Meutya Viada Hafidz Foto: . Meutya Viada Hafidz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi I DPR RI mengimbau kepada seluruh stasiun televisi maupun artis, agar memberikan tontonan yang mendidik masyarakat Indonesia. Imbauan tersebut menyusul adanya tayangan program Ramadhan TVRI yang menampilkan dua Muslimah mengenakan gamis bermotif salib.

"Sekarang permasalahannya, bagaiamana ini tak terulang. Pesan saya, semua baik pemilik stasiun televisi atau bagian produksi bertanggung jawab pada 200 juta lebih masyarakat Indonesia. Jadi harus hati-hati," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Viada Hafid kepada Republika.co.id, Selasa (14/6).

Meutya malah meminta masyarakat agar tidak membesar-besarkan masalah motif salib tersebut. Dia mengklaim masalah sudah selesai karena pihak TVRI sudah meminta maaf kepada publik.

"Jadi menurut saya, sudah selesai kalau sudah ada pernyataan permohonan maaf," jelasnya.

Meutya menuturkan, berdasarkan alasan yang disampaikan TVRI, simbol salib pada gamis yang dipakai dua presenternya, merupakan ketidaksengajaan. Selain itu, pihak TVRI juga berjanji bakal menegur pejabat terkait. "Intinya ada ketidaksengajaan dan akan dilakukan audit internal," ujar dia.

Meutya juga mengatakan, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sudah melakukan tugasnya, yakni menegur pihak TVRI. Hal tersebut sudah sesuai dengan proses yang berlaku ketika sebuah siaran melanggar pedoman perilaku tayangan.