MUI Minta TVRI Berhati-Hati dalam Menayangkan Program

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Teguh Firmansyah

Selasa 14 Jun 2016 15:46 WIB

Acara Ramadhan TVRI Foto: Istimewa Acara Ramadhan TVRI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima rombongan dari TVRI. Mereka mengklarifikasi terkait tayangan program Sahur Ramadhan, Sabtu (11/6). Tayangan tersebut menampilkan dua pengisi acara berjilbab dengan busana bertanda salib.

Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengatakan, TVRI menjelaskan terkait program yang menimbulkan polemik tersebut.  "Terus terang saja berterima kasih atas penjelasan," kata Anwar kepada Republika.co.id seusai pertemuan, di kantor MUI, Jakarta, Selasa (14/6).

MUI menekankan kepada TVRI agar lebih berhati-hati ke depan sehingga program yang ditayangkan tidak meresahkan masyarakat.

Saat ditanya apakah MUI mendesak untuk meminta maaf, menurut Anwar bukan kapasitasnya. Terkait persoalan ini juga masih akan dirapatkan untuk langkah selanjutnya. "Kalau menurut mereka tak terperkirakan akan menimbulkan masalah karena SOP betul," ujar Anwar.

Baca juga, Anggota Komisi I DPR: TVRI Keliru.

Berkaca pada kasus ini, menurut Anwar agar televisi didampingi oleh orang yang mengerti agama supaya mereka bisa mengonsultasikan program yang akan ditayangkan. Direktur Program dan Berita TVRI Kepra Markus RA Prasetyo sependapat dengan MUI yang menilai pentingnya pendampingan dari orang yang mengerti agama. 

"Pasti dan memang harus demikian. Ada pendampingan," kata Prasetyo.

Namun, selama Ramadhan, Prasetyo menyatakan, TVRI didampingi oleh orang yang mengerti agama setiap harinya. Di luar Ramadhan, hal itu belum dilakukan.

Terpopuler