Petugas Temukan Ayam Kedaluwarsa di Supermarket

Rep: Christiyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah

Selasa 14 Jun 2016 13:13 WIB

Ayam busuk (ilustrasi) Foto: dok Ayam busuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Petugas gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pasar, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh (BKP3), Satpol PP, dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Kabupaten Malang melaksanakan sidak, Selasa (14/6). Dalam sidak ini, petugas menemukan daging ayam kedaluwarsa yang dijual di supermarket.

Sidak menyasar pasar tradisional dan supermarket yang tersebar di Kabupaten Malang. Di dua supermarket yang berada di Kecamatan Singosari, petugas menemukan daging ayam kedaluwarsa masih berada di rak penjualan. Daging ayam kedaluwarsa tersebut ditandai dengan warna daging yang mulai membiru.

Di supermarket pertama, daging ayam kedaluwarsa diletakkan berdampingan dengan daging yang masih segar. Sedangkan, di supermarket kedua, daging ayam kedaluwarsa dilabeli diskon hingga 50 persen.

Kepala BKP3 Made Ayu Anggraeni menyayangkan penjualan daging kedaluwarsa itu. "Harusnya daging ayam kedaluwarsa disingkirkan, bukannya dijual dengan harga murah," katanya saat sidak.

Efek konsumsi daging kedaluwarsa dapat mengakibatkan sakit perut. Daging tak layak jual itu juga dapat memicu penyakit tifus. Petugas kemudian memerintahkan pengelola supermarket menarik penjualan daging-daging yang kedaluwarsa tersebut.

Store manager Kartiko Wahyudi menerangkan, sebetulnya daging ayam yang masih ada di rak penjualan ditarik setiap pagi. "Cuma karena sidak pagi-pagi, kebetulan kami belum sempat menurunkan dari rak penjualan," papar Kartiko.

Ia mengakui, supermarket memang memangkas harga daging ayam dan sayuran yang mendekati masa sebetulnya kedaluwarsa. Namun, diskon diberikan pada hari yang sama. "Kami memberikan diskon pukul 18.00 hingga 22.00, daging yang belum laku tidak akan dijual lagi," jelasnya.