Penyelesaian Kasus 'Busana Salib' di Acara Sahur TVRI Harus Hati-Hati

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah

Selasa 14 Jun 2016 12:34 WIB

Acara Ramadhan TVRI Foto: Istimewa Acara Ramadhan TVRI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tayangan program sahur Ramadhan di stasiun televisi nasional TVRI menyedot perhatian publik. Pasalnya dua orang perempuan pengisi acara tersebut mengenakan busana berlambang salib.

Menanggapi hal ini, Komisi I DPR RI belum bisa memutuskan apakah TVRI bersalah atas adanya tayangan tersebut. Komisi I pun belum mengetahui apakah ada unsur kesengajaan atau tidak dalam pemakaian busana berwarna kuning dan merah itu. "Tidak bisa langsung menyimpulkan ada unsur kesengajaan, karena ini harus hati-hati," kata anggota Komisi I DPR RI Andika Pandu kepada Republika.co.id, Selasa (14/6).

Komisi yang membawahi bidang pertahanan, luar negeri, komunikasi dan Informatika, serta intelijen ini belum bisa memutuskan apakah TVRI bersalah atau tidak. Namun yang jelas, politikus dari Partai Gerindra tersebut mengatakan Indonesia merupakan negara dengan multiagama sehingga perlu adanya multitoleransi. "Belum ada yang memutuskan akan seperti apa (kelanjutan kasus tersebut)," kata Andika.

Seperti diberitakan sebelumnya, tayangan program sahur di TVRI menyedot perhatian khalayak. Pasalnya dalam tayangan tersebut terlihat dua pengisi acara berjilbab mengenakan busana bertanda salib di bagian depan. Dokumentasi atas acara tersebut pun berkembang viral di media sosial.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai tayangan program Ramadhan di TVRI tersebut mencatut gambar salib sebagai simbol agama di umat Kristiani. Tayangan tersebut diputar di acara sahur Ramadhan pada Sabtu (11/6) sekitar pukul 03.18 WIB. MUI sendiri sangat menyayangkan program tersebut. Program yang disiarkan secara langsung itu dinilai MUI sebagai unsur kesengajaan yang dapat melukai hati umat Islam. MUI mendesak TVRI segera meminta maaf kepada umat Islam.

(Baca Juga: Acara Ramadhan di TVRI, MUI: Program Itu Memperkenalkan Salib)

Terpopuler