REPUBLIKA.CO.ID, Selain ibadah puasa, umat Muslim juga memiliki kewajiban untuk memperdalam ilmu keagamaannya selama Ramadhan. Saat Ramadhan, masjid-masjid sering memperdengarkan bacaan merdu Alquran yang dibacakan oleh imam saat shalat tarawih. Hafiz, atau mereka yang telah menghafal Alquran secara keseluruhan mendapatkan tawaran kerja yang banyak ketika Ramadhan tiba.
Shalat tarawih ini bisa dilakukan tidak hanya di masjid, tetapi juga di sebuah ruangan besar di rumah atau tempat bersih yang memadai lainnya. Mufti Mohammed Omar Abedeen, seorang sarjana Islam yang bekerja sama dengan madrasah menjelaskan bagaimana sistem kerja hafiz.
“Tarawih menjadi bulan terpanjang untuk melakukan doa. Hafiz dapat menyelesaikan satu bacaan penuh Alquraan selama satu, tiga, lima, 10, 27 hari. Bahkan jika satu putaran selesai dibacakan oleh seorang hafiz, doa kembali dilanjutkan oleh hafiz yang berbeda. Hal ini memungkinkan lebih dari satu hafiz untuk memimpin doa,” katanya seperti dilansir dalam Times of India.
Ia menambahkan membaca dari memori bukanlah hal yang mudah. Sebab, sebagian besar pelafal Alquran ini melatih bacaan mereka di siang hari sehingga mereka tidak membuat kesalahan dalam doa-doa saat tarawih. “Ada panitia masjid yang mengatur para hafiz untuk jadwal memimpin doa. Dengan adanya sistem rotasi, memungkinkan sejumlah besar orang untuk memimpin jamaah,” katanya.
Setiap tahun, jumlah siswa madrasah yang menghafal Alquran selalu meningkat. Menurut perkiraan kasar, sekitar 700 madrasah di kota dapat memproduksi sekitar 3.000 hafiz setiap tahun. Kompensasi yang dibayar untuk jasa mereka yaitu sekitar Rs 4.000 atau setara Rp 800 ribu rupiah. Di bagian lain kota, mereka di bayar dengan Rs 10 ribu atau Rp 2 juta rupiah bahkan lebih.
Selain itu, tidak sedikit jamaah yang memberikan hadiah uang tunai atau barang kepada hafiz. “Orang-orang ini dibayar dengan murah sepanjang tahun. Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memberikan sebagian rezeki kepada mereka,” kata Abdul Rafey, warga Noor Khan Bazaar.