Menag: Jangan Berpuasa Seperti Anak-anak

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari

Selasa 14 Jun 2016 06:45 WIB

Santri dari Pondok Pesantren Tunanetra Raudlatul Makfufin mengaji menggunakan AlQuran Braille, Pamulang, Banten, Senin (13/6). Selama 20 hari santri mengikuti kegiatan pondok pesantren yang diisi dengan berbagai kegiatan selama Ramadhan. Salah satu agendan Foto: Republika/Wihdan Hidayat Santri dari Pondok Pesantren Tunanetra Raudlatul Makfufin mengaji menggunakan AlQuran Braille, Pamulang, Banten, Senin (13/6). Selama 20 hari santri mengikuti kegiatan pondok pesantren yang diisi dengan berbagai kegiatan selama Ramadhan. Salah satu agendan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin meminta masyarakat Indonesia agar tidak sekedar berpuasa layaknya anak kecil. Hanya sebatas menahan lapar dan dahaga semata.

Menag berharap Muslim Indonesia mampu semakin meningkatkan kualitas ibadah puasa Ramadhannya setiap tahun. “Kalau Ramadhan kita sebatas menahan lapar dan dahaga, banyak mengeluh, produktivitas menurun bahkan lebih banyak tidurnya. Itu seperti puasanya anak-anak,” kata dia kepada Republika.co.id baru-baru ini.

Lukman menegaskan Ramadhan bukan menjadi alasan menurunkan kinerja. Justru sebaliknya, kalau umat Islam ingin meningkatkan produktiitas di momen Ramadhan justru paling tepat.

Nabi dan para sahabat dahulu bahkan berperang ketika berpuasa. Padahal perang itu adalah aktivitas yang sangat membutuhkan stamina.Di sisi lain ia juga mengingatkan jangan sampai momen Ramadhan ini tersia-siakan ketika hanya mengejar pekerjaan dunia. “Kualitas peribadatan kita juga harus meningkat,” ujar dia.

Perbanyak ibadah sunnah dan perbaiki kualitas puasa. Karena ini bulan yang istimewa dimana Allah SWT semata yang akan memberikan balasan kepada orang orang yang berpuasa itu.

Terpopuler