TVRI Minta Maaf, MUI: Tetap akan Dipanggil

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham

Senin 13 Jun 2016 21:19 WIB

Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan Foto: ROL/Casilda Amilah Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, TVRI sudah mengirimkan surat permintaan maaf terkait tayangan program Ramadhan di stasiun televisi pemerintah itu. Tayangan itu dianggap menghina karena menampilkan perempuan berhijab dengan tampilan aksen tanda salib di bagian depan busana yang dikenakannya.

"Udah memberi surat permintaan maaf," kata Wakil Sektaris Jendral MUI DR Amirsyah Tambunan, Senin (13/6).

Meski begitu, MUI akan tetap memanggil TVRI. Sebab, TVRI juga harus menjelaskan kronologis dan sebab terjadinya penayangan aksen tanda salib tersebut. "Pemimpinnya yang bertanggung jawab kenapa bisa muncul," katanya.

Dalam surat permintaan maaf tersebut, TVRI menjelaskan penayangan aksen salib karena kecerobohan. Namun Amirsyah tidak menjelaskan, siapa yang melakukan kecerobohan tersebut, apakah penata busana atau tim produksi acara.  

Menurut Amirsyah, selain memberikan surat permintaan maaf dan menjelaskannya kepada MUI, TVRI juga harus meminta maaf secara terbuka di media massa.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia menyayangkan tayangan program Ramadhan di TVRI yang mencatut gambar Salib yang merupakan simbol agama umat Kristiani. Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Masduki Baidlowi mendesak TVRI segera meminta maaf kepada umat Islam.

Terpopuler