Ada Peningkatan Semangat Umat Islam Mengaji

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko

Senin 13 Jun 2016 16:17 WIB

Mengaji Mengaji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan adanya peningkatan semangat umat Muslim dalam membaca Alquran selama tiga tahun terakhir. Mereka bertadarus Alquran tidak hanya di masjid dan mushala tetapi juga di kantor bahkan perusahaan mengadakan tadarus bersama.

"Bahkan kami melihat orang yang tadinya tidak pernah pegang mushaf Alquran kini malah bisa membaca Alquran hingga beberapa juz dalam sepekan," ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (13/6).

Peningkatan antusiasme umat Muslim dalam membaca Alquran tentu perlu dicermati dan disyukuri. Tetapi Nasaruddin berharap umat muslim tidak hanya sekedar membaca Alquran tetapi juga mendalami ayat-ayat suci tersebut.

Banyak faktor yang mempengaruhi semakin banyaknya umat Muslim semangat membaca Alquran. Diantara adalah media massa yang mengangkat kisah-kisah baik secara global maupun kisah di Indonesia mengenai umat muslim yang dekat dengan Alquran. 

“Banyak negara minoritas muslim yang justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca dan menghafal Alquran,” jelas dia. 

Dari faktor internal adalah semakin banyaknya kegiatan musabaqah Alquran. Musabaqah Alquran tidak hanya diikuti oleh peserta dari sekolah tetapi juga mahasiswa dan pekerja kantoran .

Dukungan dari kementrian juga menjadi semakin banyaknya kegiatan tadarus Alquran. Beberapa menteri yag berasal dari partai Islam tentu mendukung kegiatan ini terbukti misalnya Menteri Tenaga Kerja yang mendukung buruh untuk memiliki kegiatan membaca Alquran. 

Dalam mendukung agar umat muslim dekat dengan Alquran tentu harus diajarkan sejak dini. Gerakan Maghrib mengaji yang pernah dicanangkannya saat menjabat sebagai Wakil Menteri cukup efektif untuk menggerakkan anak-anak untuk lebih banyak waktu dekat dengan Alquran. 

Tetapi sekolah yang menyita wktu anak-anak hingga malam ,  ini yang agak sulit mengatur waktu untuk mereka mengaji. Kecuali bagi anak-anak yang memang sekolah Islam atau pesantren. 

Bagi DKM Masjid juga, agar kegiatan tadarus ini membuat antusias anak-anak. Seharusnya masjid terbuka 24 jam bagi anak-anak. 

Anak-anak tidak perlu dilarang untuk bermain di dalam masjid. Mereka boleh bermain di dalam masjid dan dengan arahan dapat membaca alquran atau buku-buku agama yang tersedia di dalam masjid. 

 

 

Terpopuler