REPUBLIKA.CO.ID, PALIMANAN -- Wakil Dirut PT Lintas Marga Sedaya (LMS), Hudaya Arryanto mengungkapkan, tidak ada kenaikan pembayaran tol dari Gerbang Tol Cikarang Utama-Palimanan (Ciupali). "Harga masih sama dengan musim mudik tahun lalu. Untuk golongan I (kendaraan kecil), Rp 109.500," ungkap Hudaya saat acara uji coba integrasi sistem transaksi di Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Senin (13/6).

Menurut Hudaya, dengan integrasi sistem transaksi, perjalanan dari Jakarta menuju Cirebon, mengambil kartu di Gerbang Tol Cikarang Utama dan pembayarannya di Gerbang Tol Palimananan. "Sekarang langsung dengan membayar Rp 109.500, kalau dulu perinciannya yakni Jakarta-Cikopo Rp 13.500 dan Cikopo-Palimanan Rp 96 ribu. Sekarang sudah tidak ada lagi Gerbang Tol Cipali. Makanya sekarang kami namakan Tol Cikarang Utama-Palimanan (Ciupali)," ujarnya.

Hudaya menjelaskan integrasi sistem transaksi dibagi menjadi dua cluster.  Untuk cluster I meliputi Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Jasa Marga), Jalan Tol Cipularang (Jasa Marga), Jalan Tol Padaleunyi (Jasa Marga) serta Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Lintas Marga Sedaya).

Sedangkan untuk integrasi cluster II meliputi Jalan Tol Palimanan-Kanci (Jasa Marga), Jalan Tol Kanci-Pejagan (Semesta Marga Raya), dan Jalan Tol Pejagan-Pemalang (Pejagan Pemalang Toll Road). "Integrasi tersebut sistem dan alatnya dibuat selaras. Tapi, sistem integrasi ini untuk mengatasi antrean panjang saat membayar di gerbang tol yang kerap terjadi," tegasnya.

Upaya lainnya, Hudaya mengatakan untuk mengantisipasi antrean panjang saat pembayaran di Gerbang Tol Palimanan, pihaknya juga menggandakan jumlah gardu tol yang kondisi normal dengan 11 gardu tol. "Jika volume kendaraan sangat tinggi, seperti pada musim mudik, kami akan tambah dengan total membuka 26 gardu pembayaran tol di Gerbang Tol Palimanan, juga saat arus balik mudik," ujarnya.