REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anugerah dari Allah SWT bagi hamba-Nya untuk dapat kembali menunaikan rangkaian ibadah pada bulan suci Ramadhan tahun ini merupakan karunia tiada tara. Tidak terkecuali yang dirasakan Anggota Mahkamah Partai Amanat Nasional, yaitu Abdul Hakam Naja.
Hakam, memiliki harapan besar pada Ramadhan tahun ini yang bertepatan dengan 1437 H tersebut. “Bisa lebih tertib, giat, dan khusyuk ibadah dibandingkan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya serta tercerahkan oleh ibadah selama sebulan ini,” ujarnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (6/6).
Menurut Hakam, momentum Ramadhan memiliki pengaruh yang masif bagi kehidupan pribadi seorang Muslim maupun kehidupan sosialnya. Untuk diri sendiri, Ramadhan diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperbaiki diri dari berbagai aspek.
Hal tersebut, lanjut anggota DPR RI periode 2004-2009 dan 2009-2014 ini, hanya dapat diupayakan apabila ibadah-ibadah yang dilakukan terus menerus diperbaiki.Sedangkan untuk kehidupan sosial, Ramadhan diharapkan dapat membuat kita lebih jujur dalam segala aktivitas kehidupan.
“Dan giat bekerja,” kata Hakam. Selepas menjadi anggota parlemen di Komisi XI (keuangan dan perbankan), X (pendidikan dan olahraga), VIII (agama dan sosial) dan Komisi II (politik dan pemerintahan), Hakam fokus memperkuat PAN dengan menjadi anggota Mahkamah Partai.
Selain itu, bersama rekan-rekan sejawat, pria 51 tahun ini mendirikan lembaga kajian kenegaraan. “Terakhir, baru daftar studi S-3 di Unpad (Universitas Padjajaran),” katanya, sebagai ancang-ancang kembali menggeluti dunia kampus.
Lebih lanjut, Hakam yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah, juga memiliki menu favorit selama berpuasa di bulan suci Ramadhan. Selain air putih yang berfungsi mengembalikan cairan dalam tubuh, buah-buahanpun jadi opsi tambahan.
“Dan juga sop ikan,” kata Hakam. Sop ikan yang dimaksud adalah menu khas Pekalongan yang kita kenal dengan nama pindang serani.
Menu ini menggunakan bahan baku ikan tengiri atau tuna disertai perpaduan rasa pedas, asam, dan kadang sedikit manis. Jika biasanya cocok disantap kala siang hari, maka saat Ramadhan tentu lebih pas dinikmati selepas berpuka puasa.