Buka Puasa Bersama Diaspora Indonesia di KJRI Noumea

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Maman Sudiaman

Ahad 12 Jun 2016 23:07 WIB

Buka puasa di KJRI Noumea. Foto: Ist Buka puasa di KJRI Noumea.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemeriahan buka puasa bersama di Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Noumea, Kaledonia Baru, Pasifik Selatan, diwarnai oleh kehadiran salah satu artis Youtube asal Indonesia, yaitu Sinta 'Keong Racun', Sabtu (11/9) waktu setempat.

Sinta, yang meraih popularitas, usai mengunggah video lip-sync lagu berjudul Keong Racun dengan rekannya, Jojo, pada 2010 itu pun mengikuti rangkaian kegiatan buka puasa bersama dan shalat Taraweh di Aula KJRI Noumea bersama masyarakat keturunan Indonesia di Noumea.

Menurut Sinta, yang memiliki nama asli Sinta Nurmansyah itu, bisa buka puasa bersama dengan sejumlah masyarakat keturunan Indonesia di Noumea mengingatkannya saat menjalani ibadah puasa di Tanah Air. ''Senang sekali dan bahagia bisa buka bersama, seolah merasa berada di Tanah Air,'' ujar Sinta.

Setelah menikah pada 2013, Sinta memang memutuskan untuk pindah dan menetap di Kaledonia Baru. Di wilayah yang masih masuk ke dalam kedaulatan Prancis itu, Sinta membantu suaminya untuk mengelola rumah makan khas Indonesia, Snack La Balinaise. Demi terus mengasah kemampuan Bahasa Prancisnya, Sinta pun sehari-hari mengikuti kursus Bahasa Prancis di La Croix Lurge.

Sinta mengakui, pada awal kepindahannya ke Makedonia Baru, dirinya sempat merasa berat untuk beradaptasi. Terlebih, Sinta jauh dari orang tua dan sahabat di Tanah Air. ''Tapi, sekarang saya sudah mulai terbiasa dan mandiri. Kegiatan buka puasa bersama seperti ini saya manfaatkan untuk bersilaturahmi dengan masyarakat Indonesia lain, yang jarang dan bahkan belum pernah kenal sebelumnya,'' ujar Sinta.

Konjen RI di Noumea, Widyarka Ryananta dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Ahad (12/6) mengungkapkan, kegiatan buka puasa bersama ini tidak hanya dikhususkan untuk umat muslim di Noumea saja, atau untuk WNI, atau masyarakat keturunan Indonesia saja. ''Tetapi juga mengundang pemeluk agama lainnya, baik WNI, keturunan Indonesia, maupun masyarakat setempat. Diharapkan bisa terus terjalin semanga torelansi diantara diaspora Indonesia,'' ujar Widyarka dalam keterangan resmi yang diterima Republika.

 

 

 

 

Terpopuler