REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Memasuki pekan kedua Ramadhan, jasa penukaran uang kertas pecahan kecil mulai ramai di sejumlah lokasi di Kota Surakarta. Dari pantauan langsung pada Ahad (12/6) siang, penjual jasa penukaran uang terlihat berada di sepanjang Jalan Sudirman, Jalan Selamet Riyadi, Jalan Adi Sucipto, dan Jalan Urip Sumoharjo. Mereka berjajar rapi di jalur pejalan kaki. Para penjual uang pecahan kecil ini memajang uang kertas yang telah dibungkus dan ditata sedemikian rupa di meja dan papan.
Indarto (56 tahun) salah seorang penjul jasa penukaran uang menjelaskan sejak Sabtu (11/6), ia dan rekan-rekannya sudah mulai menjual jasa penukaran uang. Lokasinya pun telah ia tentukan, yakni di sepanjang Jalan Sudirman atau sekitar Benteng Vastenburg hingga Jalan Slamet Riyadi. Indarto memulai kegiatannya sejak pukul 08.00 hingga 19.00 WIB.
"Hari Kamis (9/6) kan ada perkumpulan dulu di Bank Indonesia (Perwakilan Solo), sekitar 300 orang yang jadi penjual jasa seperti ini, lalu tukar uang, enggak banyak sih, kalau saya cuma empat jutaan," kata Indiarto kepada Republika.co.id.
Menjadi penjual jasa penukaran uang, bukan yang pertama kali ini baginya. Sejak delapan Ramadhan terakhir, pria yang kesehariannya merupakan penjual gorengan itu tak pernah sekalipun absen. Untuk urusan modal, dia mengaku mendapat pinjaman dari anak-anaknya. Ia mecoba memutar uang, melipat gandakannya, melalui jasa penukaran uang.
Indiarto menyediakan penukaran uang kertas dengan nominal Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, dan Rp 20 ribu. Setiap bundel uang, totalnya bervariasi dari Rp 100 ribu, Rp 500 ribu hingga Rp 1 Juta. Per Rp 100 ribu, ia memperoleh imbalan jasa sebesar Rp 5 ribu rupiah. Ia mengungkapkan besaran imbalan pun akan semakin meningkat mendekati hari Lebaran.
"Jadi kalau ada orang yang nuker sebundel seratus ribu ya tambah dia uangnya lima ribu. Sekarang teman saya imbal jasanya ada yang sudah 10 ribu, enggak tentu sih, yang menentukan kita. Biasanya tiga hari menjelang Lebaran itu jasanya bisa Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu," tuturnya.
Memang sepintas keuntungan yang diperoleh Indoarto tak seberapa. Jika modal awal hanya Rp 4 juta, dengan imbal jasa rata-rata Rp 10 ribu maka untung yang diperoleh Rp 400 ribu. Namun, BI Solo memperbolehkan kepada para penjual jasa penukaran uang untuk menukarkan kembali uangnya ke BI, dengan ketentuan jarak waktu paling cepat seminggu setelah penukaran sebelumnya.