Waspadai Tindak Kejahatan Selama Ramadhan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indira Rezkisari

Ahad 12 Jun 2016 04:08 WIB

Ilustrasi Perampokan Foto: Republika On Line/Mardiah diah Ilustrasi Perampokan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kejahatan, Mustofa B. Nahrawardaya, mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap segala bentuk tindak kejahatan selama Ramadhan dan menjelang Lebaran.

"Mungkin tidak terpikir, di luar sana ada kelompok penjahat yang juga sedang menunaikan pekerjaannya mempersiapkan 'lebaran'. Kenapa istilah Lebaran saya beri tanda petik, karena kelompok penjahat ini bukan sedang mempersiapkan lebaran yang sesungguhnya," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (11/6).

Pada bulan Ramadhan, ia menjelaskan, biasanya para penjahat mengincar kelengahan masyarakat yang tengah khusuk beribadah. Ia merinci, sejumlah potensi kejahatan yang biasanya terjadi, yakni penipuan, uang palsu, kejahatan jalanan, pembobolan rumah kosong dan hipnotis atau gendam.

"Agar terhindar dari segala bentuk kejahatan tersebut, harus ada kecukupan pengetahuan tentang kejahatan agar dapat menemukan solusi menghindarinya," ujar anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah itu.

Misalnya, Mustofa berujar, sebaiknya setiap rumah memiliki ruang khusus penyimpan barang mewah, jika sewaktu-waktu ditinggalkan. Langkah tersebut dirasa perlu, jika tingkat pengamanan minim. "Perlu penambahan sistem pengamanan internal. Misalnya alarm gerak, atau kunci tambahan pada kendaraan," tutur dia.

Pengamanan tersebut juga berguna bagi seseorang yang hobi keluar rumah. Sebaiknya, tidak perlu membawa barang mewah atau mencolok, karena dapat memancing pelaku kejahatan.

Sementara itu, Mustofa mengusulkan, bagi yang tidak paham ilmu penipuan atau gendam, sebaiknya datang ke kantor polisi untuk mendapatkan informasi cara menghindari kejahatan tersebut.

Ia mengusulkan, seluruh anggota keluarga, termasuk pembantu dan sopir, maupun penjaga rumah sangat perlu wawasan cara menghindari pelaku kejahatan. "Karena pembantu dan sopir serta penjaga rumah itulah, biasanya orang terdekat dari pemilik rumah, yang mudah tertipu jika sang bos melakukan kegiatan keluar rumah," kata Mustofa.

Terpopuler