Malik Fadjar: Tak Mudah Bangun Peradaban Islam

Red: Teguh Firmansyah

Sabtu 11 Jun 2016 20:45 WIB

Islam pernah memimpin peradaban dunia. Foto: Aksitarih.com Islam pernah memimpin peradaban dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Badan Pembina Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr HA Malik Fadjar menyatakan tidak mudah membangun peradaban Islam di era globalisasi seperti sekarang. Era globalisasi, kata ia, telah membuat masyarakat kehilangan rasa sosial.

"Membangun peradaban itu membutuhkan kepekaan sosial, bagaimana bisa berkembang jika masyarakat saat ini bersikap individualistis. Oleh karena itu, tidak mudah membangun peradaban Islam di era globalisasi seperti sekarang ini karena salah satu unsur pendukungnya sudah terkikis, yakni rasa sosial," kata Prof Malik Fadjar ketika memberikan sambutan pada kegiatan syiar di Bulan Ramadhan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Masjid AR Fachruddin kampus setempat, Sabtu.

Dalam kajian bertajuk "Aktualisasi Ramadhan Membangun Islam Berkemajuan" itu, Malik mengatakan untuk menciptakan kepekaan sosial, bisa dibangun melalui tiga tahapan yakni pembiasaan, pembudayaan dan pendidikan.

Baca juga, Tak Ada Peradaban Islam Tanpa Buku.

Melalui pembiasaan, interaksi sosial akan menciptakan budaya kepekaan sosial. Kemudian, tahap pendidikan berperan untuk memahamkan dan mengarahkan peradaban apa yang ingin dibangun, termasuk Islam.

"Semua membutuhkan proses yang berkesinambungan, dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Jika sudah, Insya Allah peradaban Islam yang berkemajuan akan terwujud," tutur pria yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini.

Islam berkemajuan, kata Malik, adalah Islam yang mampu mengaktualisasikan ilmu berdasarkan iman dan amal saleh. "Iman berarti selalu mengembangkan Islam melalui ilmu berdasarkan Quran dan Hadis. Amal saleh berarti sejalan dengan hati nurani dan harkat martabat kemanusian," urainya.

Bulan Ramadhan, menurut Malik, adalah saat yang tepat untuk mengkaji peradaban Islam yang berkemajuan. Karenanya, ia mengapresiasi segala kegiatan khusus yang rutin diselenggarakan UMM selama Ramadhan.

 

Terpopuler