Ulama Perlu Humoris Saat Beri Tausiyah

Red: Ani Nursalikah

Kamis 09 Jun 2016 16:15 WIB

Umat Islam mendengarkan ceramah agama di masjid (ilustrasi). Foto: Republika/Yasin Habibi Umat Islam mendengarkan ceramah agama di masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) mengajak ulama menyampaikan tausiyah dengan diiringi humor kepada jamaah saat Ramadhan.

"Saya sendiri sering sekali mengiringi dengan gurauan dalam memberikan tausiyah di hadapan jamaah," kata Kepala Bagian (Kabag) Zakat dan Wakaf Kemenag Padang, Maswar di Padang, Kamis (9/6).

Ia menambahkan, jika hanya disampaikan dengan monoton saat bertausiyah, maka jamaah akan mengantuk. "Humoris yang dimaksud harus sesuai dengan inti tausiyah yang diberikan, tidak boleh keluar dari inti masalah tersebut," ujarnya.

Seorang mubalig berasal dari Painan Sumbar, Haryanto (36 tahun) menyebutkan ada kepuasan tersendiri bagi dirinya saat sering memberikan tausiyah diselingi humor. "Awalnya saat bertausiyah, hanya ada sebagian yang memperhatikan, yang lain bicara, bahkan anak-anak ketawa. Saat saya selingi candaan, semua jamaah langsung ketawa dan fokus lagi," jelasnya.

Sama hal yang dilakukan Ariol, mubalig asal Kecamatan Lengayang Painan juga humoris di depan jamaah saat bertausiyah.

"Awal saya mulai tausiyah jamaah juga sudah mengantuk, terkadang saya bicara sendiri di depan mereka," tambahnya.

Ia mengatakan, mengantipasi hal itu dirinya sering bernyanyi qasidah di depan jamaah yang kurang memperhatikan tersebut.

"Walaupun suara saya tidak begitu bagus, tapi kebanyakan jamaah banyak yang tertawa dan kembali fokus, bahkan lebih tertarik mendengar," lanjutnya.