REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan sebagai bulan penuh barokah tidak pernah disia-siakan manajemen PT Pandu Logistics. Hampir setiap tahun perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman logistik ini, memberikan kesempatan karyawan memaksimal ibadah Ramadhan.
Ini tidak lepas dari komitmen pendiri Pandu Logistik Bhakti Kasry, yang sejak awal mantap menjalankan dan menegakkan prinsip syariat dalam operasional perusahaan. Bellinda Firhandini selaku CEO Pandu Logistics yang baru mengaku hanya meneruskan budaya yang baik ini dari ayahnya selaku CEO Pandu Logistics sebelumnya.
Salah satu komitmen keagamaan yang ditunjukkan manajemen perusahaan adalah meggiatkan ibadah selama bulan suci Ramadhan. “Kita mencoba lebih banyak bekerja dengan memberi manfaat ibadah kepada karyawan di Ramadhan,” kata putri sulung dari Bhakti Kasry ini.
Hampir setiap tahun manajemen Pandu Logistics secara rutin mengadakan kegiatan Ramadhan seperti pengajian, qiyamul lail hingga sahur bersama. “Biasanya pak Bhakti selaku pemilik perusahaan yang mengatur acara tersebut sekaligus pembagian sarung dan baju koko,” ujar wanita lulusan bisnis manajemen dari Singapura ini.
Ia mengatakan sudah sejak beberapa tahun ini, manajemen perusahaan mengadakan shalat malam bersama bersama karyawan dan masyarakat umum. Lokasi kegiatan berada di dekat kediaman Pak Bhakti Kasry yang kebetulan dekat dengan Masjid An Nur. Masjid ini yang dikoordinir langsung oleh pak Bhakti.
Mulai awal Ramadhan manajemen perusahaan telah aktif mengajak karyawan membaca Alqur’an, menyelesaikan satu juz satu malam. Untuk sepuluh hari terakhir Ramadhan, aktifitas shalat malam dibarengi dengan diadakan Itikaf. Kegiatan ini dipimpin oleh hafiz dan imam yang terpilih, sehingga pada akhir puasa bisa mengkhatamkan 30 juz.
Begitu juga di saat sahur, manajemen perusahaan menyiapkan ribuan nasi bungkus untuk karyawan dan masyarakat umum yang ikut bersantap sahur. Bellinda mengatakan ajakan kepada para karyawan menegakkan syariat ini karena keyakinan bahwa filosofi kerja itu untuk ibadah. “Jangan sampai motto ini hanya dilisan saja namun tidak dipraktekkan,” ujar dia.
Dan manajemen berkomitmen ingin menjaga syariat itu. Di luar Ramadhan komitmen ibadah ini juga telah berjalan. Diantaranya anjuran shalat di awal waktu, ketika adzan semua aktivitas dihentikan untuk shalat, terutama yang laki-laki kita arahkan berjamaah ke masjid. Termasuk juga shalat shubuh berjamaah di masjid kediaman masing-masing.
Bahkan, jelasnya ketika di awal-awal perusahaan berdiri manajemen rela mengeluarkan uang transport, hanya untuk memancing karyawan mau shalat berjamaah di masjid. Harapannya setelah terbiasa bangun shubuh, maka menjadi kebiasaan. Dulu digalakkan di dekat masjid rumah pak Bhakti selaku pendiri perusahaan. Namun karena sudah menjadi kebiasaan maka dipersilahkan di masjid dekat kediaman masing-masing.
“Jadi Bapak (Bhakti Kasry) selalu memulai untuk menginisiasi memperbaiki ibadah karyawan. Dan itu juga ditanamkan kepada keluarga dan anak-anaknya, bahkan kepada suami saya,” kata dia. Seiring dengan itu pemahaman keutamaan ibadah juga diberikan kepada para karyawan. Berangkat dari memahami keutamaan shalat berjamaah itulah akhirnya para karyawan memiliki kesadaran sendiri memperbaiki ibadahnya.