Anjuran dan Larangan Berpuasa bagi Pengidap Penyakit Jantung

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indira Rezkisari

Kamis 09 Jun 2016 09:35 WIB

Sakit Jantung (Ilustrasi) Foto: Republika/Agung Supriyanto Sakit Jantung (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Memasuki bulan suci Ramadhan, ahli kardiologi dari India merangkum sejumlah anjuran dan larangan ketika berpuasa bagi pengidap penyakit jantung. Dekan Jurusan Kardiologi dari Fortis Escort Heart Institute New Delhi mengaku berpuasa bisa menjadi beban untuk para pasien jantung. Berikut adalah saran-sarannya seperti dikutip Indian Express.

Hipertensi

Pasien dengan hipertensi dan memerlukan banyak obat-obatan disarankan untuk memastikan kondisi tubuh sebelum memasuki Ramadhan. Mereka disarankan untuk memeriksa apakah tekanan darahnya bisa terkontrol dengan baik. Ada beberapa kombinasi obat yang bisa digunakan pada pagi sebelum mulai berpuasa dan ketika sudah berbuka. Sementara untuk pasien yang memiliki kondisi hipertensi tak terkendali sangat disarankan untuk tidak berpuasa.

Gagal jantung kronis

Pasien gagal jantung kronis atau yang mengidap lemah fungsi jantung sebaiknya menghindari berpuasa. Meski begitu, untuk gejala yang lebih terkendali, diperbolehkan tetap berpuasa dengan tetap meminum obat-obatan saat sahur. Mereka juga harus menghindari makan berlebih saat berbuka. Pasien juga dianjurkan untuk minum obat diuretik pada malam hari ketimbang pagi hari.

Angina dan serangan jantung

Pasien dengan angina atau nyeri dada dan serangan jantung yang bisa melakukan aktivitas normal diperbolehkan tetap berpuasa. Meski begitu, mereka tetap harus mengurangi aktivitas fisik selama Ramadhan.

Pasca operasi bypass

Pasien yang melakukan operasi bypass lebih dari setahun dan sudah bisa melakukan aktivitas rutin dapat berpuasa. Dengan catatan, pasien tersebut harus tetap mengonsumsi obat. Disarankan pula untuk menghindari aktivitas fisik berat karena dapat menyebabkan dehidrasi.

Pasien ketergantungan antikoagulan

Pasien yang menggunakan pencair darah harus berhati-hati jika ingin menunaikan ibadah puasa. Jika kondisi mereka baik dan memiliki rasio darah normal, mereka bisa berpuasa.

Sangat disarankan untuk melakukan cek darah untuk memeriksa tingkat protrombin sebelum mulai Ramadhan. Dalam kondisi cuaca panas, sangat dianjurkan menghindari kegiatan fisik berlebih untuk mencegah kontraksi volume darah yang berujung pada pembekuan.

Terpopuler