REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Japanese Chef Gran Melia Hotel Jakarta, Tomoaki Ito, mengatakan salah satu menu Jepang favorit saat berbuka adalah ebi tempura dan beef teriyaki. Menu ini adalah daging yang dibumbui teriyaki dan dipadankan dengan tempura udang dan sayur.
Ito menjelaskan kombinasi daging dan seafood banyak penggemarnya. Untuk beef teriyaki yang biasa ia gunakan adalah daging sapi Australia bagian terderloin.
Sebelumnya daging dibumbui dahulu sampai matang. Lalu diberikan saus original teriyaki. Rasanya manis dan asin. Dipadankan dengan tempura, ada udang dan sayuran. Untuk mengonsumsinya bisa dipadankan dengan saus dari shoyu sauce (kecap) yang rasanya asin.
Selain itu ada juga tepanyaki chicken and prawn ditambah dengan robatayaki salmon. Yaitu ayam dan udang tepanyaki yang dimasak tumis dengan minyak sedikit dipadankan dengan salmon panggang. Rasanya gurih. Salmonnya empuk, tidak amis dan lembut. Sementara udah dan ayamnya juga gurih.
Untuk menambah cita rasa bisa ditambahkan dengan saus kacang yang agak pedas, saus campuran kecap, bawang putih dan tomat. Juga dengan saus kacang yang rasanya sedikit pedas. Satu lagi saus yang sedikit manis. Makanan ini lebih cocok dicocol dengan sambalnya.
Lama waktu yang dibutuhkan untuk memasak kedua jenis masakan Jepang itu hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Di restoran Yoshi Izakaya tempatnya bekerja, cita rasa masakan Jepang tidak dibuat sesuai dengan lidah Indonesia. Namun dibuat tengah-tengah keduanya. "Karena tamu kami ada orang Indonesia, orang Jepang. Jadi kalau fokus untuk rasa orang Jepang, menurut orang Indonesia rasanya kurang. Kalau fokus lokal untuk Indonesia, orang Jepang bilang terlalu manis. Jadi kami buat rasanya di tengah-tengah. Sehingga orang Jepang makan enak, Indonesia makan enak. Tidak terlalu manis. Tidak terlalu asin," ujarnya.