Jangan Abaikan Makan Sahur, Walau Sebutir Kurma

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Agung Sasongko

Rabu 08 Jun 2016 14:39 WIB

Menjelang Ramadhan Anda bisa mulai menyusun menu untuk sahur dan berbuka nanti. Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Menjelang Ramadhan Anda bisa mulai menyusun menu untuk sahur dan berbuka nanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam puasa umat Muslim disunnahkan untuk makan sahur. Namun, sering kali, bahkan banyak umat Muslim yang waktunya terlewat saat sahur.

Menurut dr. Briliantono M. Soenarwo, sahur merupakan makan pagi atau sarapan yang penuh berkah meskipun hanya seteguk air. Untuk itu, ia mengimbau agar umat Muslim menyempatkan diri untuk sahur sebelum berpuasa. 

"Apalagi sahur merupakan sunah Rasul, tentu hal tersebut sangat baik ditiru oleh umat Muslim," kata Briliantono dikutip dalam bukunya Ramadhan yang Mengasyikkan, Rabu (8/6).

Ia mengatakan dalam hadis, Rasulullah pun menyatakan bahwa sebaik-baiknya makanan sahur adalah kurma. Ia menilai kurma merupakan makanan yang kaya akan manfaat.

"Kurma dapat menstabilkan kadar asam dalam darah, mencegah radang usus, mencegah sembelit dan lainnya," ujar Briliantono.

Kurma, kata dia, juga kaya akan nutrisi. Selain itu, menurut dia, kurma juga termasuk makanan pokok di masa Nabi Muhammad SAW. Kalaupun tak bisa memakan kurma, Briliantono menganjurkan untuk memakan makanan yang biasa dimakan oleh masing-masing umat Muslim. 

"Yang penting karbohidrat, protein dan lemaknya tercukupi," katanya.

Briliantono pun mengimbau kepada mereka yang berpuasa untuk menghindari makanan seperti pete dan jengkol di saat sahur. Selain itu, ia juga tak menyarankan untuk meminum kopi atau teh manis agar tidak sering membuang air kecil.

 

 

 

Terpopuler