Hindari Tidur Setelah Sahur dan Kurangi Bukber

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah

Rabu 08 Jun 2016 03:56 WIB

Hidangan sahur (ilustrasi) Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Hidangan sahur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada kebiasaan orang Indonesia yang dianggap kurang sehat saat menjalani ibadah puasa Ramadhan. Kebiasaan tersebut adalah membiasakan langsung tidur setela sahur dan seringnya berbuka puasa bersama (bukber).

Menurut dr. Briliantono M. Soenarwo tidur setelah sahur dan shalat subuh seharusnya tidak menjadi kebiasaan. Begitu pula budaya bukber yang sering dilakukan, ada baiknya dikurangi.

“Setelah sahur kita baru memasukkan asupan makanan untuk diolah menjadi energi. Ada baiknya digunakan untuk beraktifitas,” ujar dia kepada Republika.

Sedangkan untuk kebiasaan buka bersama, menurutnya cukup dilakukan satu atau dua kali sebagai wadah menjalin silaturahim. Alasannya bukber perlu dikurangi karena kebiasaan ini seringkali membuat orang mengonsumsi asupan makanan berlebih dari yang dibutuhkan.

Baca juga, Ahok: Habis Sahur, PNS Agar Segera Berangkat.

Bahkan ini berakibat terganggunya aktvitas ibadah, karena perut yang penuh dan waku yang tersita. “Biasanya setelah bukber pulang, dan karena takaran asupan makanannya berlebih terkadang hilang kegiatan ibadahnya,” ujar Direktur Halimun Medical Center ini.

Padahal nilai ibadah kita di dalam bulan Ramadhan cukup besar yakni dikalikan 10. Sangat disayangkan bila Ramadhan justru menambah berat badan akibat kebiasaan yang kurang tepat ini. Apalagi di luar alasan medis, akibat tidur setelah sahur dan seringnya kegiatan bukber sampai menyia-nyiakan ibadah. Tentu sangat disayangkan.

Terpopuler