REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ratusan narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cirebon, Jawa Barat, mengikuti pesantren kilat pada bulan Ramadhan. Kegitan itu bertujuan untuk melatih kemampuan baca Alquran.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cirebon Taufiqurrahman mengatakan, ada 600 lebih narapidana yang mengikuti pesantren kilat dan mereka sangat antusias untuk mengikutinya.
"Hari biasa juga ada Pesantren Al Hidayah, tapi kita lebih intensifkan lagi pada bulan Ramadhan, untuk mereka yang ingin memperdalam ilmu agama dan baca Alquran," katanya, Selasa (7/6).
Ia menuturkan kegiatan pesantren kilat merupakan salah satu implementasi pendidikan keperibadian di lembaga pemasyarakatan itu. Dengan adanya pendidikan kepribadian para narapidana diharapkan bisa kembali merenungi yang telah mereka lakukan.
Menurut dia, narapidana sangat antusias mengikuti pesantren kilat yang dilakukan di masjid dalam lapas tersebut.
"Meski tidak wajib mengikuti, tapi mereka sangat antusias dan kita gilir adanya pesantren itu beberapa kelompok karena terbatasnya petugas kami," tuturnya.
Dari data yang ada, sejumlah 297 napi yang masih mengikuti kelas baca aksara Arab atau iqra dari jilid 1,2 dan 3. Sedangkan yang sudah jilid 4,5 dan 6 ada 184 narapidana. Ada juga yang sudah bisa baca Alquran, yaitu sebanyak 190 orang dan pihaknya terus melatih dengan semampunya.
"Pengajar dari internal petugas lapas dan di luar petugas ada dari Kementrian Agama, pensiunan dan juga beberapa kalangan dari pesantren," ujarnya.