Tak Ada Lagi Istilah Operasi Ketupat Tahun Ini

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Angga Indrawan

Selasa 07 Jun 2016 19:43 WIB

Anggota polisi mengikuti apel pasukan Operasi Ketupat pada musim mudik 2015. Foto: Republika/ Yasin Habibi Anggota polisi mengikuti apel pasukan Operasi Ketupat pada musim mudik 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, pemerintah tak lagi menggunakan istilah Operasi Ketupat untuk mengamankan hari raya Idul Fitri. Mulai tahun ini, pemerintah akan menggantinya dengan Operasi Ramadhan 2016 yang dimulai pada 30 Juni sampai 15 Juli mendatang.

"Tujuan oeprasi ini pertama untuk kemananan dan ketertiban masyarakat, kedua untuk kelancaran lalu lintas," kata Kapolri dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (7/6).

Selama Operasi Ramadhan 2016, pemerintah akan menerjunkan 157.115 personel gabungan yang terdiri dari anggota Polri, TNI, petugas kesehatan dan petugas lalu lintas.

Untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas selama musim mudik, sambung Badrodin, pemerintah menyiapkan 2.782 pos pengamanan di seluruh Indonesia. Selain di sepanjang jalur pemudik, pos pengamanan juga akan didirikan di pusat-pusat perbelanjaan, Masjid, dan tempat rekreasi.

"Termasuk pengamanan shalat Idul Fitri dan nantinya malam takbiran, biasanya masyarakat merayakan di jalan jalan, sehingga bisa dilaksanakan dengan aman," ujarnya.

Menurut Kapolri, potensi ancaman selama perayaan hari raya biasanya meliputi terorisme, tindakan intoleransi seperti sweeping, premanisme dan kejahatan di jalan. Tim gabungan, kata dia, sudah mengantisipasi hal tersebut, terutama di daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi. Dia berharap umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya dengan aman.

Terpopuler