Sekolah Bosowa Bina Insani Gelar Pinter Ramadhan

Red: Irwan Kelana

Selasa 07 Jun 2016 16:12 WIB

Salah satu acara pendidikan keislaman yang diadakan oleh Sekolah Bosowa Bina Insani di Masjid Al-Ikhlas Kampus Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat. Foto: Irwan Kelana/Republika Salah satu acara pendidikan keislaman yang diadakan oleh Sekolah Bosowa Bina Insani di Masjid Al-Ikhlas Kampus Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor memaksimalkan kehadiran Ramadhan 1437 H dengan menggelar  kegiatan yang dinamakan Program Intensif Religius (Pinter) Ramadhan.

“Program ini ditujukan untuk seluruh siswa SD, SMP dan SMA Bosowa Bina Insani, mulai tanggal 8 hingga 15 Juni 2016,” kata Manajer Islamic Studies Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Dr M Sudrajat, Jumat (3/6).

Sudrajat menambahkan, Pinter Ramadhan terdiri dari empat materi. Yakni, membaca/tadarus Alquran, ibadah praktis, sirah atau kasha teladan, dan topik terkini (aktual). “Penyampaian materi disesuaikan dengan jenjang sekolah masing-masing,” ujarnya.

Program ini didukung oleh seluruh guru. “Narasumber terdiri dari para guru SBBI jenjang SD, SMP dan SMA, serta nara sumber dari luar SBBI,” tuturnya.

Kegiatan Pinter Ramadhan tersebut sebagian  diadakan di Masjid Al Ikhlas Sekolah Bosowa Bina Insani, ada pula yang dilaksanakan di kelas. “Untuk siswa SD, kegiatan dimulai pukul 07.30 hingga shalat Zhuhur berjamaah.  Sedangkan untuk  siswa SMP dan SMA, mulai pukul 07.30 hingga 14.00,”  kata Sudrajat.

Sudrajat mengemukakan, kegiatan Pinter Ramadhan mempunyai beberapa tujuan. Pertama,  membiasakan siswa untuk aktif  dalam ibadah di bulan suci Ramadhan dengan  kegiatan-kegiatan positif terutama terkait keislaman.

Kedua, kata Sudrajat, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. “Ketiga, meningkatkan hablumminannas (hubungan dengan sesama manusia), terutama berupa bakti sosial (baksos) di akhir acara Pinter Ramadhan,” paparnya.

Sudrajat menambahkan, Pinter Ramadhan ini lebih dari pesantren kilat (sanlat) yang umumnya digelar oleh berbagai sekolah pada bulan Ramadhan. Pertama, waktunya lebih lama, yakni seminggu. Umumnya sanlat hanya tiga hari.

Kedua, metodologi yang dipakai dalam Pinter Ramadhan ini  menggabungkan beberapa metode sekaligus. Termasuk di dalamnya ceramah, diskusi interaktif, dan praktik ibadah. “Dengan demikian, diharapkan siswa lebih memahami materi yang disampaikan dan lebih membekas di dalam hati,” tuturnya.

Sudrajat mengemukakan, ke depan, Pinter Ramadhan ini diharapkan menjadi ikon Sekolah Bosowa Bina Insani. Artinya, menjadi ciri khas SBBI yang tidak dipunyai sekolah-sekolah lain. “Pada tahun-tahun mendatang, kami juga akan meningkatkan Pinter Ramadhan. Kegiatannya tidak hanya dilaksanakan pada siang hari, tapi juga pada malam hari atau bermalam,” ujarnya.

Hal tersebut, kata Sudrajat, bertujuan agar ada hubungan emosional antara guru dan murid, dan melatih kebersamaan serta kemandirian,’” papar Sudrajat.

 

Terpopuler