Hindari Gula Berlebih untuk Anak Berbuka Puasa

Rep: Dwina Agustin/ Red: Winda Destiana Putri

Selasa 07 Jun 2016 09:09 WIB

Anak puasa Foto: Republika/Prayogi Anak puasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak sering kali diajak untuk belajar puasa sebelum umur mewajibkan. Orang tua pun harus memastikan kebutuhan kalori harian selama sebulan penuh tercukupi.

Cukupnya kalori ini bukan hanya karena anak keasikan makan gula ketika buka puasa, sebab ini akan membuat kekurangan nutrisi. Diusahakan, meski berpuasa, kebutuhan gizi anak seoptimal mungkin.

"Kalau buka puasa orang dewasa tidak dianjurkan untuk langsung minum jus manis, tapi beda dengan anak kecil, justru harus," kata  dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K) Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrin Metabolik & Diabetes Anak RS Pondok Indah.

Anak kecil saat berbuka justru harus menghindari konsumsi gula berlebihan, sebagai pengganti orang tua menyiapkan jus manis.

Jus akan meningkatkan energi setelah hilang ketika berpuasa, jangan malah digantikan dengan teh manis. Teh manis yang dicampurkan gula lama-lama akan membuat pangkreas anak tidak baik.

Setelah mengonsumsi jus manis, anak diajak shalat maghrib terlebih dahulu, hindari makanan berat langsung setelah azan berkumandang. Ketika sudah shalat, baru anak bisa makan dan setelah tarawih anak sebaiknya kembali diberi makanan ringan untuk mencukupi kebutuhan kalorinya.

Orang tua pun harus membiasakan anak melakukan sahur meski sudah makan berat dan ringan ketika berbuka. Jika tidak, anak akan mengalami hipoglikemi, atau kadar gula dalam darah di bawah normal. Biasanya, saat orang dewasa mengalami itu, tubuh akan memecah-mecah lemak, tapi anak cenderung lebih sulit.

Terpopuler