Sudah 33 Tahun Inggris Alami Waktu Puasa Panjang

Rep: c35/ Red: Andi Nur Aminah

Selasa 07 Jun 2016 08:45 WIB

Muslim Inggris berkumpul di Havering Isclamic Culture Center Foto: islamicculturecenter.co.uk Muslim Inggris berkumpul di Havering Isclamic Culture Center

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sepanjang 33 tahun terakhir umat Islam di Inggris mendapati waktu berpuasa yang relatif lama jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Hal ini karena bulan suci Ramadhan bertepatan dengan titik balik matahari pada musim panas, yang berarti waktu puasanya dilakukan pada hari-hari yang panjang.

Ramadhan tahun ini di Inggris dimulai pada Senin (6/6). Waktunya bergeser setiap tahunnya dalam kaitannya dengan kalender Barat.

Dewan Muslim Inggris sudah memperingatkan kepada seluruh umat Islam di Inggris agar lebih berhati-hati selama siang hari yang panjang saat berpuasa. Risiko serius saat cuaca panas yaitu dehidrasi, sehingga penting untuk minum banyak air putih saat sahur dan berbuka puasa.

Wali Kota London yang merupakan Wali Kota Muslim pertama di sana menyatakan dalam akun Twitter-nya bahwa puasa bagi umat Islam di London tidak mudah. Sementara, Perdana Menteri David Cameroon mengucapkan selamat berpuasa kepada warganya yang menjalankan.

“Bagi masyarakat Inggris yang sedang menjalankan ibadah puasa, saya berharap kalian mendapatkan Ramadhan Mubarak,” ujarnya, seperti yang dilansir BBC, Senin (6/6).

Cameroon juga mengingatkan agar Ramadhan merupakan momen untuk memperbarui tekad membantu mereka yang hidupnya terkoyak akibat perang sipil Suriah dan ISIS. Dia berharap semua tunawisma dalam penampungan mendapat makanan berbuka puasa (takjil).

Cameroon juga mengunggah video buka bersama dengan antaragama di Gereja Katedral Coventry. Sementara, di Manchester, mereka menggabungkan momen berbuka puasa dengan menonton pertandingan England's European Championships.

Terpopuler