Di Indramayu, Warga Sambut Ramadhan dengan Pengajian dan Musik Rebana

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agung Sasongko

Ahad 05 Jun 2016 17:29 WIB

Pawai obor/ilustrasi Pawai obor/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Datangnya bulan suci Ramadhan disambut gembira umat Islam di berbagai daerah di Indonesia. Banyak tradisi unik yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Salah satunya tradisi menyambut Ramadhan yang dilakukan para nelayan di Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Sabtu (4/6) sore. Untuk menyambut bulan suci, mereka menggelar pengajian dan musik rebana di atas kapal.

Tradisi yang mereka sebut dengan istilah munggahan itu rutin mereka gelar setiap tahun menjelang Ramadhan. Tak hanya nelayan, kegiatan itu juga diikuti oleh keluarga nelayan.

''Selain menyambut Ramadhan, kegiatan ini juga sebagai bentuk syukur atas melimpahnya hasil laut,'' kata seorang tokoh nelayan setempat, Maman Suparman.

 

Tak hanya menggelar pengajian dan musik rebana di atas kapal, rangkaian acara munggahan juga diisi para nelayan dengan membersihkan perahu menggunakan air. Tradisi itu kemudian dilanjutkan oleh nelayan dan keluarganya dengan membersihkan diri di dekat perahu yang sudah dibersihkan.

Tak hanya kalangan nelayan di Kabupaten Indramayu, tradisi munggahan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan juga dilakukan oleh ribuan warga Desa Kramat Mulya, Kabupaten Kuningan, Sabtu (4/6) malam.

Tradisi munggahan warga Desa Kramat Mulya dilakukan dengan menggelar pawai obor keliling kampung. Selain orang tua dan dewasa, pawai tersebut juga diikuti secara antusias oleh anak-anak dan remaja.

Tak hanya membawa obor, dalam kegiatan itu warga juga membawa lampu lampion. Sambil berkeliling kampung, mereka terus mengumandangkan sholawat Nabi Muhammad SAW dan menabuh bedug serta rebana.

Suasana semakin bertambah meriah dengan adanya suara letusan meriam bambu yang dibunyikan sepanjang jalan.