REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Jamaah Tarekat Syattariah di Kenagarian Malalak Barat, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) berencana akan mulai melaksanakan puasa Ramadhan 1437 Hijriah pada Rabu, 8 Juni 2016.
"Hari Selasa (7/6) kami akan melihat bulan di Koto Tuo Agam, jadi diperkirakan hari Rabu mulai puasa," kata salah seorang Pemuka Agama setempat Pangai (73) di Malalak, Agam, Ahad (5/6).
Ia menjelaskan dalam melaksanakan puasa Ramadhan diawali dengan prosesi menilik atau melihat bulan menggunakan mata telanjang dihadiri oleh pemuka-pemuka agama dan jamaah di Koto Tuo hingga Pantai Ulakan, Tiku, Pinggir Koto. "Tarekat Syattariyah memang biasanya lebih lambat dua hari dari pemerintah, ini dikarenakan setiap aliran selalu berbeda-beda," kata dia.
Ia menyebutkan terdapat sekitar 1.300 pengikut tarekat di Kenagarian Malalak Barat. Salah seorang warga Kabupaten Malalak, Nasrul (51) mengatakan perbedaan awal Ramadhan merupakan hal yang lumrah.
"Kami sekeluarga mengikuti ajaran Tarekat Syattariyah, walau memulai puasa Ramadhan berbeda tujuannya tetaplah sama," katanya.
Warga lainnya Yurnida (50) mengatakan sebelum puasa selalu berkumpul di dataran rendah untuk melihat bulan apakah sudah tampak atau belum. Sementara Kementerian Agama wilayah Sumbar akan melakukan rukyatul hilal atau melihat bulan untuk menetapkan awal Ramadhan 1437 Hijriah di kawasan Bukit Lampu Padang.
"Rukyatul hilal akan dilaksanakan pada Minggu 5 Juni 2016 menjelang matahari terbenam di kawasan Bukit Lampu, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang," kata Kasubag Humas Kantor Wilayah Kemenag Sumbar Irwan.
Menurut dia, proses rukyatul hilal akan dimulai sekitar pukul 17.00 WIB dengan menggunakan alat sejenis teropong yang disebut Teodolit untuk melihat posisi bulan. "Setelah melakukan rukyatul hilal, akan langsung dilaporkan hasil pengamatannya ke Jakarta untuk kemudian menjadi salah satu masukan dalam sidang isbath penetapan awal Ramadhan," kata dia.
Ia mengatakan, tim yang melakukan Rukyatul Hilal berasal dari hakim pengadilan agama, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta ormas Islam. Irwan mengimbau masyarakat untuk menunggu keputusan pemerintah dalam melaksanakan awal Ramadhan yang akan diumumkan pada Ahad (5/6) malam.