REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum Ikatan Dai Indoensia (IKADI) Prof Dr Ahmad Satori Ismail mengingatkan, hal penting yang harus diperhatikan adalah aspek qolbiah. Tantangannya adalah tentu cara mengendalikan akhlak. Yakni berupaya sekeras mungkin untuk mengelak dari dorongan melakukan perbuatan tercela yang menimbulkan dosa.

Menurut doktor dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini, umat Islam perlu mengetahui dan memahami perihal empat aspek yang ia uraikan. Hal itu agar proses ibadah di bulan Ramadhan dapat berjalan optimal atau tidak sia-sia.

Pendiri Pondok Pesantren Darul Quran Ustaz Yusuf Mansur mengatakan, memang perlu ada persiapan yang dilakukan umat ketika menyambut Ramadhan. Persiapan pertama, kata dia, adalah niat. "Dalam arti, kita harus kuatkan niat untuk menjadikan Ramadhan ini lebih baik dibandingkan Ramadhan sebelumnya," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, umat juga harus mulai membekali dirinya dengan ilmu yang cukup. "Jadi jangan masuk gelanggang Ramadhan tanpa ilmu. Terutama bekali diri kita dengan ilmu yang berkaitan dengan puasa itu sendiri," ujar Ustaz Yusuf.

Terkait niat, Ustaz Yusuf Mansur mengimbau umat agar tidak selalu memfokuskan dirinya dengan berbagai urusan yang berkaitan dengan belanja. Seperti belanja makanan untuk berbuka, sahur, bahkan belanja ragam pakaian ketika menjelang Lebaran.

"Fokusnya jangan ke sana, tapi berbagi. Pertanyaannya, jangan saya buka pakai apa, tapi orang lain buka atau tidak ya," ucapnya mengingatkan.

Hal-hal seperti itu, kata Ustaz Yusuf Mansur, perlu diniatkan dan digiatkan sejak saat ini. Bila demikian, ia menilai, Ramadhan pasti akan lebih banyak memberikan berkah dan hikmah kepada umat.