REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa masjid di Jakarta mulai bersiap diri menyambut Ramadhan 1437 Hijriyah. Dimana di bulan ini masjid akan lebih ramai dari biasanya oleh umat Islam yang melaksanakan ibadah.
Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta misalnya. Ramadhan yang tinggal hitungan hari tersebut mulai menyiapkan beberapa program Ramadhan. Koordinator lembaga-lembaga Masjid Agung Sunda Kelapa, Mulyadi mengatakan, persiapan sudah dilakukan hingga saat ini. Meskipun program Ramadhan tahun ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya.
"Hampir sama ya. Mungkin di pertengahan ada kegiatan yang tidak terprogram, tidak terencana bisa jadi," ujar Mulyadi, saat ditemui Republika.co.id di ruang kerjanya, di Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta, Jumat (3/6).
Namun yang pasti, Mulyadi mengatakan Masjid Agung Sunda Kelapa menyediakan buka dan puasa bersama secara gratis. Jumlahnya tidak menentu antara 1.000 sampai 2.000 paket buka puasa dan sahur. Di samping itu, acara rutin setiap Ramadhan tetap dilaksanakan seperti tarawih, tadarus sore setiap hari. Dari tadarus sore tersebut nantinya berlanjut hingga memasuki buka puasa. "Puncaknya sebenarnya iktikaf di 10 terakhir Ramadhan," kata Mulyadi.
Kajian Ramadhan juga digelar oleh Masjid Sunda Kelapa. Kajian tersebut dilaksanakan dari Senin sampai Kamis malam. Pesantren kilat tahun ini kembali dilaksanakan mulai 12 Juli. Sekitar 300 anak dari tingkat SD sampai SMA akan mengikuti pesantren kilat tersebut.
Bahkan, lanjut Mulyadi, Masjid Sunda Kelapa sudah melakukan kegiatan dalam menyambut Ramadhan dengan membagikan 5.000 paket sembako. Pembagian sembako diberikan kepada anak yatim dan dhuafa yang menjangkau Cirebon, Jawa Barat.
Mulyadi yang pernah menjadi ketua panitia Ramadhan tahun lalu menuturkan, dua imam dari Timur Tengah pun didatangkan. Hal itu untuk memberikan suasana berbeda kepada jamaah yang beribadah di masjid ini. Mulyadi mengaku, dua imam dari Timur tengah setiap tahunnya selalu dikontrak. Tahun ini merupakan yang ketiga kalinya.
Mulyadi pun menegaskan, setiap Ramadhan tiba, jamaah terus mengalami peningkatan. Terutama pada 10 akhir Ramadhan. "Kalau untuk berkurang saya rasa enggak ya. Diakhir Ramadhan orang kan mengejar hari ganjil di tanggal 29 Ramadhan bisa sampai 5.000 orang," Mulyadi menjelaskan.