REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan 1437 H/ 2016 hanya tinggal menghitung hari. Kendati demikian, sejumlah pedagang parsel di pasar modern Cikini Gold Center, Jakarta, mengaku penjualan parsel masih stabil seperti bulan-bulan sebelumnya.
"Kalau sekarang sih belum banyak yang datang (pembeli), paling baru pesan," ujar Aziz, salah satu pedagang parsel pecah belah di pasar modern Cikini Gold Center kepada Republika.co.id, Jumat (3/6).
Menurut Aziz, parsel baru banyak diburu setelah puasa berjalan selama satu pekan. Menjelang puasa ini, biasanya para pembeli datang untuk melihat-lihat ragam parsel dan sekadar survey harga.
Meski belum ramai, Aziz mengaku pihaknya sudah melakukan persiapan sejak dua bulan sebelum Ramadhan. Persiapan yang dia lakukan mulai dari membuat sample parsel, menambah stok keranjang parsel maupun membeli barang pecah belah seperti piring dan gelas.
Untuk setiap parsel yang dijual, Aziz mengaku mematoknya dengan harga normal seperti bulan-bulan sebelumnya. Parsel pecah belah dijual berkisar Rp 700 ribu hingga Rp 2 juta. Tak hanya itu, Aziz juga menyediakan jasa rangkai bagi konsumen yang sudah menyiapkan produknya sendiri. Untuk jasa rangkai, Aziz mematok harga Rp 70 ribu per parselnya.
Lain halnya dengan Sri, pemilik toko parsel makanan yang juga berjualan di kawasan Cikini. Meski terbilang cukup sepi, penjualan parsel menjelang Ramadhan ditokonya mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. "Untuk sekarang ini baru naik 30 persen," ujar Sri.
Sri mengaku cukup kesulitan dalam memasarkan parselnya dikarenakan naiknya sejumlah bahan baku sehingga berdampak pula pada harga jual parsel. Sri menjual parselnya hingga harga Rp 700 ribu per paketnya.Selain itu, ketatnya peraturan pemerintah terkait pemberian parsel untuk pejabat juga membuat sulitnya penjualan.