REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Ribuan jamaah mengikuti doa bersama yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama bersama Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Acara bertajuk Surabaya Berdoa itu dihelat dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1437 Hijriyah di halaman Mapolrestabes setempat, Kamis (2/6) malam.
Ketua PCNU Surabaya Achmad Muhibbin Zuhri menyampaikan doa dan dzikir bersama ini merupakan salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur untuk meminta perlindungan dan ridho Allah SWT."Selain menyambut Ramadhan, kegiatan ini juga dalam rangka Hari Jadi ke-723 Kota Surabaya," ujarnya di sela doa bersama.
Sejumlah Ulama seperti KH Muhammad Nurman (Buya Nurman), KH Sholeh Qosim, Mustasyar PCNU Surabaya KH Asep Saifuddin Chalim, Rois Syuriah PCNU Surabaya KH Mas Sulaiman dan para habaib lainnya menghadiri acara tersebut. Turut hadir Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji dan sejumlah jajaran Kapolres. Kegiatan ini juga dimeriahkan hadrah 70 rebana dari Polrestabes, hingga Khotmil Alquran.
Sebagai kota metropolitan, kata dia, Surabaya dinilai harus sering menggelar kegiatan berbau keagamaan agar masyarakatnya yang terdiri dari banyak etnis, suku, dan latar pendidikan tinggi bisa lebih memahami tentang agama, khususnya Islam.
Menurut dia, dengan mengenal agama Islam diharapkan kekerasan seksual yang belakangan marak terjadi, narkoba dan peredaran minuman berakohol dapat dihentikan sehingga Indonesia ke depan memiliki generasi muda unggulan untuk membangun bangsa.
"Tapi yang harus diingat, agama Islam di Indonesia itu harus mengakui UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar negara, bukan Islam 'nyeleneh; yang ingin menjadikan Indonesia sebagai Negara Islam," ucapnya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Iman Sumantri mengaku siap bersinergi dengan NU menerapkan nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam masyarakat guna upaya menurunkan angka kejahatan. Khususnya berlatar belakang kenakalan remaja, kekerasan dan seksual.
"Sejak adanya kasus Yuyun, ini adalah momentum semua pihak untuk bersama-sama kembali meningkatkan kembali upaya penerapan nilai-nilai moral di masyarakat," katanya.
Pihaknya juga tidak keberatan dengan usulan NU Surabaya dan Gerakan Pemuda Ansor Surabaya untuk bersinergi dalam menekan angka kenakalan remaja dengan jalan menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan dengan cara berpatroli bersama.