REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro meminta jajarannya untuk fokus pada kebersihan mushala di setiap stasiun kereta api. Terutama menghadapi Ramadhan dan arus mudik Lebaran 1437 Hijriyah/2016.
"Hasilnya inspeksi kesiapan angkutan lebaran 2016, khususnya di jalur utara semua stasiun besar sudah siap menghadapi angkutan Lebaran 2016, namun ada beberapa kekurangan yang sifatnya material, seperti kebersihan toilet dan mushalla untuk shalat," ucap Edi saat berada di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/6).
Edi pun meminta kepada jajarannya untuk memperhatikan sejumlah kekurangan hasil dari inspeksi di beberapa stasiun besar wilayah utara. Berikutnya, kata Edi, yang harus menjadi perhatian utama adalah perlintasan kereta api yang rawan longsor, banjir serta rawan terkena lemparan batu.
"Perlintasan ini yang paling rawan, sebab padatnya arus lalu lintas dipastikan membahayakan pengendara dan kereta sendiri," katanya.
Edi mengatakan khusus untuk perlintasan, selain melibatkan personel internal Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), KAI juga akan mendapatkan bantuan TNI dan Polri dalam menjaga keamanan di setiap perlintasan, tujuannya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Untuk wilayah Daerah Operasional (Daop) VIII Surabaya, nanti akan ditugaskan berjaga selama Lebaran sebanyak 434 Polsuska atau meningkat dari sebelumnya hanya 250 personel," katanya.
Sementara itu, terkait dengan jumlah kereta yang dipersiapkan untuk Lebaran 2016, Edi mengaku sebanyak 334 rangkaian panjang sudah disiapkan, dari biasanya hanya 8 gerbong kini menjadi 14 gerbong agar mampu mengangkut 1.500 penumpang untuk sekali angkut."Kami juga menyiapkan tambahan sebanyak 38 rangkaian kereta guna mengantisipasi lonjakan penumpang," imbuhnya.
Edi memperkirakan lonjakan penumpang Lebaran 2016 sekitar 5,5 persen, dari tahun 2015 sebanyak 5.106.994 penumpang diperkirakan menjadi 5.387.538 penumpang pada 2016.