REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM — Menyambut Ramadhan 1437 Hijriyah, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menggelar Operasi Senyap atau razia dadakan di sejumlah titik yang terindikasi menjadi tempat prostitusi.
"Razia dadakan itu sekaligus menertibkan bangunan yang disinyalir sebagai tempat prostitusi," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Penajam Paser Utara Budi Santoso ditemui di Penajam, Kamis (2/6).
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sebelumnya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penertiban tempat-tempat prostitusi tersebut. Ini sesuai instruksi Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk menutup seluruh lokalisasi di masing-masing daerah. "Kami sudah manyampaikan kepada masyarakat bahwa akan dilaksanakan razia dan penertiban tempat prostitusi," jelasnya.
Budi menambahkan petugas Satpol PP akan bertindak tegas jika bangunan tersebut masih digunakan sebagai tempat prostitusi dan tidak segan mengamankan pelakunya."Pemilik bangunan akan dipanggil dan diberitahu untuk tidak menyewakan bangunannya menjadi tempat prostitusi," tambahnya.
Operasi senyap tersebut juga sebagai tindak lanjut laporan masyarakat terkait adanya prostitusi terselubung di beberapa wilayah di Penajam Paser Utara. Selain menertibkan tempat prostitusi, petugas penegak peraturan daerah Kabupaten Penajam Paser Utara itu juga akan merazia dan menertibkan warung remag-remang seiring datangnya bulan Ramadhan.
Sementara itu, Satpol PP Kabupaten Paser menyegel lima bangunan di Jalan Suropati Gunung Rambutan RT 007 Kecamatan Batu Kajang, yang disinyalir digunakan sebagai tempat prostitusi selubung."Kelima bangunan itu kondisinya sudah kosong tanpa penghuni dan sebagian barangnya pun sudah tidak ada saat dilakukan penertiban," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Paser M Sidik.