MUI Imbau Masyarakat Belanja Bijak Saat Ramadhan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Achmad Syalaby

Rabu 01 Jun 2016 13:54 WIB

Dibanding berinvestasi orang Indonesia masih lebih gemar mengeluarkan uang untuk sesuatu yang sifatnya konsumtif. Foto: Prayogi/Republika Dibanding berinvestasi orang Indonesia masih lebih gemar mengeluarkan uang untuk sesuatu yang sifatnya konsumtif.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Saat bulan puasa, biasanya inflasi melaju dengan cepat karena konsumsi masyarakat meningkat. Para ulama di Tasikmalaya diimbau untuk ikut meningkatkan kesadaran masyarakat agar berbelanja secara bijaksana. Tujuannya untuk mendukung kestabilan harga dan menyejahterakan masyarakat.

 "MUI menghimbau para ulama untuk memperluas materi ceramahnya, bukan tentang fikih ibadah saja tapi juga fikih muamalah," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rosihon Anwar kepada Republika di Kantor Bank Indonesia Kota Tasikmalaya saat Silaturrahim bersama Ulama se-Tasikmalaya, Rabu (1/6).

Dalam rangka mendukung kestabilan harga dan agar masyarakat berbelanja secara bijak, dikatakan Rosihon, tidak cukup mengandalankan peran para ulama saja. Menurut dia, pemerintah dan para pelaku usaha juga harus bertindak bijak untuk tidak menaikan harga dan menimbun barang.

Menurut Rosihon, selama ini sering mendengar ceramah tentang ibadah. Kedepannya, perlu juga disampaikan kepada orang-orang agar tidak berlebihan saat berbelanja di bulan puasa. Jadi, perlu diberikan muatan sosial dalam ceramahnya. Bila perlu para kiai memperlihatkan fakta-fakta kemiskinan yang ada di Indonesia.

"Orang yang berpuasa belanjanya banyak sementara orang miskin tidak dibantu puasanya tidak ada artinya," ujarnya. Rosihon mengungkapkan, mungkin perlu juga dijelaskan gambaran dan angka kemiskinan di Tasikmalaya. Sebab, belum tentu masyarakat tahu kondisi kemiskinan.

Ia mengatakan, para pengusaha ingin mencari untung sebesar-besarnya. Tapi, mereka juga harus mendukung program pemerintah untuk menekan laju inflasi.

Di samping itu, mengapa para ulama harus mengimbau agar masyarakat berbelanja dengan bijaksana. Karena, semakin banyak permintaan barang, harga barang semakin tinggi. Di sana terjadi inflasi. Ketika inflasi bertambah, kemiskinan juga bertambah karena dampak dari belanja yang berlebihan bisa menambah kemiskinan.

Terpopuler