REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi tradisi di nusantara, setiap Ramadhan tiba muncul kuliner khas. Salah satunya, kolang-kaling.
Di bulan biasa, kolang-kaling begitu sulit dicari. Saat Ramadhan tiba, kolang-kaling pun bermunculan.
Di Indonesia, biasanya buah kolang kaling dibuat sebagai manisan, campuran es buah atau sebagai campuran kolak. Rasanya belum lengkap jika tidak ada suguhan dari kolang kaling waktu buka puasa tiba. Buah atep ini sangat kaya kandungan karbohidrat, sehingga mudah kenyang ketika kita memakannya. Bagi yang sedang menjalankan program diet, buah ini sangat cocok sekali.
Buah atep bentuknya bulat lonjong dan berwarna putih transparan, rasanya hambar. Buah atep ini berasal dari buah pohon aren. Buah aren dibakar sampai hangus terlebih dahulu kemudian diambil bijinya untuk direbus beberapa jam dan setelah itu direndam dengan larutan air kapur selama beberapa hari. Setelah itu baru kita dapatkan buah kolang kaling seperti sekarang yang dijual di pasar-pasar.
Karena jarang membeli buah ini, kita sering tidak begitu mengerti memilih kolang-kaling yang berkualitas baik. Mumpung bulan puasa sudah dekat, mari simak tips memilih dan mengolah buah ini.
Pilih buah yang berwarna bening dan tidak keras. Buanglah biji putih kecil yang terdapat pada buah kolang kaling. Sebelum kolang kaling diolah cucilah terlebih dahulu dengan menggunakan daun bambu. Fungsinya untuk menghilangkan lendir yang melekat pada buah kolang kaling.
Agar rasa manis manisan kolang kaling pas dan tahan lama, masaklah hingga berulang-ulang sampai 3-4 kali. Untuk menghilangkan aroma asam dan lendir,rendamlah kolang kaling dengan air cucian beras selama 1-2 jam.
Untuk mendapatkan tekstur kolang kaling yang empuk rebuslah terlebih dahulu. Terakhir, tambahkan daun pandan dan daun jeruk purut untuk mendapatkan aroma kolang kaling yang harum.