Pramono: Impor Daging Tekan Lonjakan Harga

Red: Bilal Ramadhan

Selasa 31 May 2016 06:33 WIB

Aktivitas pegadang daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (30/5). Foto: Republika/Agung Supriyanto Aktivitas pegadang daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan melonjaknya harga daging menjelang Ramadhan dan Idul fitri yang saat ini di kisaran Rp 120 ribu-130 ribu per kiloram, yakni membuka impor agar harganya di bawah Rp 80 ribu.

"Saat ini harganya (daging) Rp 120-130 ribu. Presiden menginginkan harga Rp 80 ribu, bagaimana caranya, ya dibuka impornya," kata Promono usai mengikuti Rapat Terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Senin (30/5).

Dia mengungkapkan bahwa Indonesia sudah mempunyai hubungan secara langsung, baik dengan Australia, Selandia Baru, India dan beberapa negara lainnya untuk bisa mendatangkan daging agar harga sampai di konsumen bisa di bawah Rp 80 ribu.

Pramono mengungkapkan instruksi Presiden Joko Widodo bahwa harga komoditas utama yang diperlukan saat Ramadhan dan Idul Fitri harus bisa turun. Seskab mengatakan bahwa harga komoditas, seperti bawah putih, bawang merah, gula, daging, ayam saat ini sulit turun karena dikuasai beberapa orang di pasar.

"Pasar dikuasai tangan-tangan yang kuat ingin mempermainkan harga tersebut, maka presiden sudah berulang kali memberikan instruksi, baik kepada Menteri Pertanian, menteri perdagangan untuk beberapa Komoditas utama itu harus bisa turun, bukan lagi distabilkan, karena harganya sudah tinggi," ucapnya.

Pramono mengatakan penurunan harga melalui impor tidak akan menganggu APBN karena memakai mekanisme pasar.

Terpopuler